IntipSeleb – Tantri Kotak punya kenangan yang tak terlupakan di masa lalu. Sebelum terkenal dan sukses di dunia musik seperti saat ini, dia pernah berjualan untuk menyambung hidup. Momen itu ketika dia masih SMA, berdagang membantu kedua orang tuanya.
Hal tersebut diceritakan melalui unggahan di Instagram pada Kamis (15/7/2021). Dia mengunggah foto pribadi dengan sang suami, Arda Naff sedang membeli makanan di sebuah tempat kaki lima dengan judul caption PPKM vs #ramaikanKQ5. Seperti apa kelanjutannya? Scroll untuk informasi berikutnya.
Pernah di Masa Sulit
Tantri paham bagaimana sulitnya mencari uang apalagi di tengah pandemi saat ini. Dia dulu menjual minuman susu soda agar bisa mendapatkan uang jajan. Dia tak ingin memberatkan orang tuanya.
"Saya pernah ada di posisi mereka, dan saya tahu sulit sekali rasanya. Dulu waktu SMA, saya jualan p*p ice untuk bisa dapetin uang jajan tanpa minta orang tua. Ibu saya jualan nasi uduk paginya, siang ke sore jualan sayur. Itu setelah kondisi ayah saya yang kena stroke ringan dan harus pensiun dini. Jadilah kami mencoba berdagang untuk bisa dapat uang minimal untuk harian," kenang Tantri Kotak.
Setelah sukses, ibu dua anak itu mencoba kembali berbisnis dengan buka restoran. Dia beruntung nama besarnya di dunia hiburan mengantarkan untung di restorannya.
"Saat sudah punya penghasilan dari Kotak sempet juga kerjasama dengan beberapa orang buka restoran steakology, tapi ternyata bisnis dengan banyak orangpun nggak semulus yang dibayangkan, akhirnya mencoba buka rumah makan/depot sendiri, terjun ke pasar dan ngelayanin sendiri, rasanya? BERAT," ujarnya.
"Dari segi promo lebih dimudahkan tapikan nggak selalu ramai pasti ada saat sepinya, apalagi saya pernah merasakan di complain tanpa sebab yang jelas," tutur Tantri menuliskan.
Restorannya Tutup
Tantri mengalami kerugian dan restorannya harus tutup. Dia tak mampu mengelola restoran karena sibuk manggung ke luar kota.
"Akhirnya nasib depot harus saya tutup karena nggak bisa handle dengan alasan kesibukan saya yang harus manggung keluar kota. Saya ngerasain banget susahnya jadi pedagang, pendapatan yang fluktuatif, buang makanan sisa kalau nggak laku, dan pernah buntung dari pada untung," jelasnya.
Tantri Kotak merasa sedih melihat banyak pedagang yang berjuang demi mendapat upah harian harus menutup dagangan mereka di jam malam lantaran adanya PPKM Darurat.
"Melihat kondisi saat ini yang berjuang untuk dapat upah harian tapi harus menutup dagangan mereka di jam malam, dimana banyak orang yang suka makan malam. Saya jarang bersuara untuk hal ini, tapi saya tergelitik untuk mengungkapkan perasaan saya, yang salah bukan dagangannya, mereka berjuang mencari nafkah untuk keluarga," kata Tantri Kotak.
"Take away, ojek online bisa membantu dagangan mereka bahkan tetap bisa membantu ekonomi para ojol," ungkap Tantri Kotak.
Dia berharap aparat bertugas yang mengamankan kerumunan masih punya hati nurani untuk bersikap lebih baik. "Semoga para aparat yang juga bekerja di lapangan untuk mendisiplinkan punya cara yang lebih elegan karena kita sama-sama berjuang. Semangat para pencari rejeki," tutupnya.