"Anehnya kita sekeluarga enggak ada feeling sama sekali. Pada hari itu kita semua happy. Tapi mama beberapa hari sebelum kejadian sempet dimimpiin," ungkap Angela Gilsha.
"Mama mimpi bus, di dalam bus itu ada oma opa aku yang udah enggak ada, ada om aku, terus di sebelah kanannya itu semua sepupu-sepupu aku. Termasuk aku duduk di situ, tapi kecuali Marco," lanjutnya.
Angela tak menyangka jika mimpi ibunya tersebut seakan menjadi penanda adiknya akan pergi selama-lamanya. Meskipun awalnya, dia tidak mengira bahwa itu sebagai tanda meninggalnya Marco.
"Mungkin udah dikasih tanda melalui mimpi sih, tapi ya kalau enggak ngerasa apa-apa, mimpi itu enggak ada artinya juga kan. Palingan itu doang sih. Tapi untuk firasat di hari itu, kita semua happy nggak ada firasat buruk atau apa," jelasnya.
Beberapa hari setelah meninggalnya sang adik, Angela Gilsha mengaku sudah sangat merindukan Marco Panari. Tapi kini dia hanya bisa mendoakan adiknya, agar lebih bahagia di surga. Angela Gilsha pun berharap bisa kembali bertemu dengan Marco Panari.