Awalnya, Vicky ingin perceraian bisa berakhir dengan baik dan tidak terjadi persidangan yang berlarut-larut. Namun dalam prosesnya tidak semudah itu.
Wanita 39 tahun ini mengungkapkan adanya ketidakcocokan, perbedaan prinsip dan lain-lain membuat langkah ini akhirnya diambil. Vicky membantah kalau faktor ekonomi menjadi penyebab perceraian.
Merasa Tidak Didengar
Sambil menahan tangis, Vicky menceritakan puncak konflik yang terjadi antara dirinya dan suami karena kurangnya komunikasi. Dalam berumah tangga, kata Vicky, saat ada masalah baiknya dibicarakan bersama-sama.
“Jadi, saya ngerasa saya punya masalah apapun, saya berusaha untuk speak up sama dia. Saya berusaha bilang sama dia, ‘kalau kamu punya masalah, kamu berusaha speak up sama saya juga’ Tapi memang dia tidak bisa berbicara. Sementara saya berbicara ya, tidak didengar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.