IntipSeleb – Tsamara Amany merupakan politikus muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namanya mulai dikenal publik saat menyanggah pernyataan Fahri Hamzah, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tahun 2017. Ia menunjukkan sikap kritisnya terhadap keadaan politik Indonesia hingga menulis sebuah artikel online karena dianggap sebagai anak kecil oleh Fahri Hamzah.
Anak Bau Kencur, Fahri Hamzah, dan KPK adalah judul yang ditulis oleh Tsamara sebagai bentuk kritis terhadap perkataan Fahri Hamzah. Setelah melakukan twitwar dengan Fahri Hamzah, namanya semakin disorot netizen hingga saat ini Twitter dan Instagram-nya terverifikasi.
Baca Juga: Siapa Tsamara Amany? Bikin Heboh Twitter Soal Isu Pemerkosaan
Beberapa tulisan Tsamara di media sosial maupun di platform artikel online sering mendapat kritik dari warganet. Salah satunya saat ia meminta netizen untuk donasi terhadap kepentingan PSI. Tulisan yang dilontarkan lewat Twitter itu dikaitkan degan pernyataan Awkarin tentang mengemis online.
Baca Juga: Tsamara Minta Donasi, Awkarin: Zaman ya Ngemis Online?
Jumat, 18 Oktober 2019 Tsamara resmi menjadi seorang Istri dari salah satu dosen di Amerika Serikat. Diketahui, wakil Presiden Indonesia terpilih, Amin Ma’ruf turut hadir sebagai saksi pernikahan cewek 23 tahun tersebut. Berikut ulasan tentang pernikahan Tsamara Amany dan Ismail Fajrie Alatas.
Mengenal Ismail Fajrie Alatas
Tsamara merupakan putri dari seorang pengusaha pertambangan Muhammad Abdurachman Alatas dan Nabila zen. Cewek kelahiran Jakarta ini resmi menjadi ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI saat usianya masih 21 tahun. Perbedaan usia sampai 13 tahun, tidak menghalangi keduanya untuk menjadi sepasang suami istri.
Sementara sang suami merupakan seorang dosen di universitas ternama Amerika Serikat, New York University (NYU). Ismail menjabat sebagai Asisten Profesor bidang sejarah Islam dan persoalan di Timur Tengah. Selain itu, kesibukan yang dilakukan pria 36 tahun ini tidak hanya mendidik mahasiswa, ia juga senang mempublikasikan tulisan berbau akademik.
Dari situs resmi NYU, Ismail yang telah menyandang gelar sarjana hingga doktor ini telah menulis sembilan tulisan. Diantaranya adalah Puisi Ziarah: Merakit Ziarah Indonesia Kontemporer ke Hadramaut, Yaman.
Dihadiri Jokowi dan Amin Ma’ruf
Tsamara me-retweet unggahan sahabatnya berisi potret Wakil Presiden 2019-2024, Arif Ma’ruf. Mengenakan pakaian bernuansa abu-abu, Arif Ma’ruf menjadi saksi prosesi ijab qabul pasangan tersebut. Presiden RI yang resmi dilantik hari ini juga kerap menghadiri momen pernikahan Tsamara dan Ismail.
Tsamara juga mengunggah momen kebersamaan dengan Arif Ma’ruf dan sang istri lewat akun Twitter. Selain dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, pernikahan Tsamara juga dihadiri oleh Shinta Nuriyah Wahid, istri dari Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid.
“Terima kasih kepada Bapak Wakil Presiden terpilih K.H Ma’ruf Amin & Ibu yang sudah menjadi saksi & menghadiri akad nikah kami. Terima kasih juga kami ucapkan untuk Ibu Shinta Nuriyah Wahid yang telah hadir & mendoakan kami,” tuturnya.
Pernikahan kedua
Seperti diketahui, tahun 2015 Tsamara pernah mengikat janji suci pernikahan dengan seorang aktor Ismath Alatas. Namun, sayang biduk rumah tangganya kandas pada 2017. Jebolan Universitas Paramadina ini kembali menjalin hubungan asmara dengan seorang profesor dan dilamar pada Juli 2019 lalu. Melalui akun Instagram, Tsamara membagi momen tunangan dengan Ismail dengan keterangan “when the politican met the professor @ifalatas”.
Seserahan anti mainstream
Selain dihadiri oleh pejabat penting Wakil Presiden terpilih Arif Ma’ruf dan Istri mendiang Gus Dur. Ifalatas, begitu sapaan Ismail di media sosial juga dikawal oleh sejumlah habib besar yaitu Habib Jindan Novel dan Habib Ali Kwitang. Dalam postingan rekaman video yang diunggah Ifalatas juga tampak Kepala BNP2TKI Nusron Wahid
Yang menjadi sorotan warganet bukan soal pernikahan kedua Tsamara, namun seserahan yang diberikan oleh Ismail kepada sang istri anti mainstream, banget lho! Kalau pasangan pada umumnya memberikan seserahan berupa seperangkat pakaian dan perhiasan, Ismail justru memberikan risalah sidang BPUPKI.