IntipSeleb – SM Entertainment mendadak jadi trending dengan tagar ajakan untuk boikot pada Selasa malam, 10 November 2020. Kejadian ini berawal dari kemungkinan kerjasama yang dilakukan SM Entertainment dengan perusahaan teknologi China, iFLYTEK.
Diketahui perusahaan tersebut sudah di-blacklist Amerika Serikat karena dianggap melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap etnis Muslim Uighur. Kini, banyak penggemar yang justru marah dan berniat untuk memboikot SM Entertainment karena keputusan tersebut.
Mereka melakukan ajakan untuk memboikot agensi yang dibangun Lee Soo Man tersebut dengan mempopulerkan tagar #boycottSM. Seperti apa kejadiannya? Simak penjelasannya berikut!
Baca juga: Teaser Album RESONANCE Pt. 2 - NCT Diduga Plagiat, NCTzen Bereaksi
SM Entertainment Dikabarkan Kerjasama dengan iFLYTEK
SM Entertainment baru saja merilis pernyataan soal kemungkinan adanya kerjasama dengan perusahaan teknologi AI besar di China yakni iFLYTEK. Media lokal Tiongkok begitu antusias mengetahui niat Lee Soo Man yang ingin bekerja sama dengan iFLYTEK.
Kabar ini juga disambut baik oleh petinggi iFLYTEK, Hu Wu. Dia bahkan sudah siap untuk menggabungkan teknologi kecerdasan yang canggih dengan konten hiburan dari Lee Soo Man. Diharapkan kerjasama ini juga akan membuka masa depan peradaban baru di Asia.
"Kami menggabungkan teknologi kecerdasan buatan yang canggih dengan pengetahuan yang mendalam tentang konten hiburan dari produser umum SOOMAN LEE. Saya berharap dapat membuka masa depan peradaban baru di Asia," kata Hu Wu yang dilansir IntipSeleb dari web resmi SM Entertainment, Selasa, 10 November 2020.
iFLYTEK di-Blacklist Amerika
Sumber foto: The Guardian
Tapi iFLYTEK sendiri diduga memiliki citra yang kurang baik. Pasalnya, pemerintah Amerika memasukkan iFLYTEK sebagai salah satu dari 28 perusahaan dan lembaga China di daftar hitam perdagangan pada Oktober 2019 lalu.
Alasan dari keputusan ini karena perlakukan pemerintah China terhadap Muslim Uighur dan minoritas etnis Muslim lainnya. iFLYTEK dianggap terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia pada kaum minoritas tersebut.
"Entitas tersebut telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye penindasan Cina, penahanan sewenang-wenang secara massal, dan pengawasan teknologi tinggi terhadap Uighur, Kazakh, dan anggota lain dari kelompok minoritas Muslim," begitu bunyi pernyataan Departemen Perdagangan, dilansir IntipSeleb dari pemberitaan the Guardian yang dipublikasikan, 7 Oktober 2019.
SM Entertainment Terancam Diboikot
Sontak saja hal ini memicu kemarahan para penggemar yang mendukung etnis Muslim Uighur. Terpantau IntipSeleb pada Selasa malam, 10 November 2020, tagar BoycottSM sudah dicuitkan lebih dari 147 ribu kali.
Mereka mengecam keputusan SM Entertainment soal kemungkinan kerjasama dengan iFLYTEK. Tidak sedikit penggemar yang mengajak netizen lain untuk membuat agensi sejumlah artis ternama Korea Selatan, seperti Super Junior, EXO sampai NCT itu bangkrut.
"Kenapa kerja sama bareng perusahaan yang ga mentingin hak asasi manusia si? iFLYTEK itu yg bermasalah sama kaum Muslim Uyghur kemaren. SM Global your head #BoycottSM," komentar seorang netizen.
"Oke gais. Kalian tau apa yg harus dilakukan kan?? Mari kita sama2 unfol SM dan buat bangkrut sementara biar dapat langsung akibatnya. Kurang lebih kaya gitu lah. Ayo gais #BoycottSM," sahut netizen lain.
Mengiringi cuitannya, netizen itu juga mengunggah alasan pemboikotan SM Entertainment. Mulai dari perlakuan yang dianggap tidak baik pada artisnya hingga adanya dugaan hanya ingin uang tanpa memandang etnis seseorang. SM Entertainment pun dicibir karena dianggap ikut melanggar hak asasi manusia.
"Semua tentang uang tanpa etnis. Hanya memanfaatkan nama artis mereka untuk mendapatkan uang. Perlakukan artis seperti PRODUK dan tidak pernah MELINDUNGI. Dukung kebijakan ONE China yang melanggar hak asasi manusia," begitu ajakan boikot yang diunggah ulang banayk netizen.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan apapun dari SM Entertainment terkait aksi pemboikotan karena rencana kerjasama yang dilakukan dengan iFLYTEK, yakni perusahaan yang pernah di-blacklist Amerika lantaran dianggap melakukan tindak pelanggaran HAM pada etnis Muslim Uighur.
Baca juga: Pro-kontra Avatar Ningning Aespa, Disebut Mirip Lisa Blackpink