Anggy Umbara, yang telah sukses dengan berbagai film horor sebelumnya, menjelaskan bahwa daya tarik utama film ini adalah nilai-nilai lokal yang selalu relevan bagi penonton Indonesia.
Menurutnya, cerita yang mengangkat unsur kelokalan seperti Kromoleo memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat, khususnya karena nilai kekeluargaan dan tragedi sejarah yang bisa sangat dirasakan oleh penonton.
“Nilai kelokalan punya daya tarik tersendiri. Selain itu, film seperti ini juga membuka wawasan penonton akan cerita-cerita mistis yang jarang diangkat ke layar lebar,” ungkap Anggy.
Kolaborasinya dengan Ratu Sofya di film ini merupakan proyek ketiga mereka, dan Ratu mengaku mendapatkan pengalaman baru dalam mendalami karakter Zia yang penuh tantangan.
Film ini juga mendapat perhatian khusus dari produser Hartawan Triguna dan Eksekutif Produser Peter Surya Wijaya yang berharap Kromoleo mampu menyaingi kesuksesan film-film Anggy sebelumnya.
“Ini bukan sekadar film horor biasa, tapi juga film yang sarat dengan nilai-nilai kekeluargaan dan cinta kasih. Penonton pasti akan membawa pulang pesan emosional setelah menontonnya,” ujar Peter.