IntipSeleb – AKMU, duo besutan YG Entertainment baru saja merilis album terbaru bertajuk SAILING pada Rabu, 25 September 2019. Album ini menjadi comeback pertama bagi mereka setelah salah satu anggotanya, Lee Chan Hyuk bebas dari tugas wajib militer pada Mei 2019, serta album perdana Lee Su Hyun sejak memasuki usia 20-an.
Tepat pada hari comeback-nya, kakak beradik ini mengadakan listening session untuk album SAILING. Lee Chan Hyuk dan Lee Su Hyun buka-bukaan soal kekhawatiran para penggemar karena keduanya masih bernaung di bawah YG Entertainment. Seperti diketahui, agensi yang digawangi oleh Yang Hyun Suk itu mengalami kemerosotan luar biasa akibat kontroversi yang menyeret sang CEO dan artis asuhannya. Karena hal tersebut, banyak fans yang menginginkan AKMU untuk segera hengkang dari YG.
Ketakutan Penggemar, Talenta AKMU Disia-siakan oleh YG
AKMU atau kependekan dari Akdong Musician adalah duo besutan YG yang sangat populer di Negeri Ginseng. Meski kurang mendapat exposure di kalangan penggemar Internasional, mereka kerap meraih kesuksesan selama berkarier di industri musik Korea Selatan. Debut pada 2014, lagu-lagu yang mereka rilis tidak pernah absen menghiasi tangga musik digital.
Selain itu, AKMU juga ‘langganan’ memboyong berbagai trofi dari ajang penghargaan. Lee Chan Hyuk dan Lee Su Hyun memenangkan penghargaan tertinggi di Golden Disk Awards 2018 untuk kategori Digital Bonsang lewat lagu Last Goodbye. Serta meraih piala kategori Best Folk/Blues Song dalan MelOn Music Awards 2014.
Dikutip dari Netizenbuzz, sejumlah K-Netz sangat menyayangkan nasib AKMU yang harus tetap berada di YG hingga kontrak mereka habis. Menurut mereka, AKMU adalah musisi yang mampu berdiri sendiri, tanpa memerlukan uluran tangan dari YG.
“Yah.. mereka tidak bisa melakukan apa-apa sampai kontrak mereka berakhir. YG tidak akan membiarkan mereka (AKMU) pergi,” tulis seorang netizen.
“Sejujurnya, AKMU tidak membutuhkan keterampilan produksi YG. Mereka dapat memproduksi (lagu mereka) sendiri. Mereka hanya membutuhkan agensi yang baik, yang dapat mengatur jadwal TV, yang berarti agensi mana pun bisa bekerja untuk mereka,” tulis netizen lain.
Tanggapan AKMU Soal Bernaung di bawah Agensi ‘Bermasalah’
Kekhawatiran tersebut pun ditanggapi langsung oleh AKMU. Chanhyuk dan Suhyun mengerti kecemasan yang dirasakan oleh penggemar. Namun, duo pelantun Dinosaur itu mengatakan bahwa mereka ingin fokus menikmati masa-masa ini dengan penuh kebahagiaan.
“Kami mengerti apa yang dikhawatirkan oleh fans. Orang-orang yang bekerja bersama kami adalah orang-orang hebat. Kami begadang semalaman, berhari-hari dengan perasaan gembira saat mengerjakan album ini. Jadi, untuk sekarang, kami ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk merasa bahagia dan membawa hasil yang baik,” kata AKMU, dikutip dari Soompi.
Awalnya, mereka sendiri juga tidak menyangka bisa bergabung dengan agensi sebesar YG Entertainment. AKMU menyebutkan bahwa agensi mereka saat ini memberikan kebebasan untuk berkarya, “Di agensi (kami), kami memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang kami inginkan. Misalnya, seorang teman membantu kami membuat cover album baru. Banyak pendapat kami yang bisa terlihat dalam karya kami dan apa yang dilakukan agensi adalah menyediakan dana,” tutup AKMU.
Album SAILING Rajai Tangga Musik Digital
Sejak perilisan album SAILING dengan total 10 lagu di dalamnya, AKMU masih merajai hampir seluruh tangga musik digital Korea. Lagu andalannya berjudul how can i love the heartbreak, you’re the one i love bertengger di posisi pertama di chart MelOn. Tidak hanya title track aja, kesembilan lagu lainnya juga masuk ke dalam chart dengan ranking berbeda. Pencapaian tersebut membuat album terbaru AKMU ini mendapat predikat All-Kill.