Foto : Naver

Korea Selatan Yoo Ah In kembali menjalani persidangan atas tuduhan menggunakan obat-obatan terlarang. Dalam persidangan pada hari ini, terkuak jika dirinya menggunakan propofol sebanyak 181 kali.

Bahkan, dirinya disebut menghancurkan barang bukti. Yuk intip lebih lengkapnya.

Menghasut dan Menghancurkan Barang Bukti

Foto : Wikitree

Pada hari ini, 19 Oktober 2023, Dartemen Investigasi Kejahatan Kekerasan di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul (Kepala Jaksa Kim Yeon-sil) mendakwa Yoo Ah In tanpa penahanan atas tuduhan penggunaan propofol.

Tak hanya itu, aktor tersebut juga disebut membeli resep ilegal obat tidur atas nama orang lain, menghisap ganja, menghasut, dan memusnahkan barang bukti. Selain itu, Tuan Choi, seorang kenalannya, juga diadili atas tuduhan menghisap ganja, melanggar Undang-Undang, dan melarikan diri dari penjahat.

“Melalui penyelidikan tambahan selama tiga bulan setelah polisi tidak memindahkan kasus tersebut, kami juga menemukan kejahatan Yoo Ah In yang memerintahkan seorang kenalannya untuk menghancurkan barang bukti selama penyelidikan dan memaksa anggota kelompok tersebut untuk menghisap ganja di dalam kasus tersebut," ungkap jaksa yang menangani kasus Yoo Ah In, seperti dilansir dari Star News pada 19 Oktober 2023.

Konsumsi Propofol 181 Kali

Foto : MyDaily

Menurut jaksa, Yoo Ah In juga konsumsi propofol sebanyak 181 kali dari September 2020 hingga Maret tahun lalu, dan secara ilegal meresepkan obat tidur atas nama orang lain sebanyak 44 kali dari September 2021 hingga Agustus tahun lalu.

Lebih lanjut, jaksa juga menerangkan jika aktor tersebut menggunakan 7 jenis obat-obatan terlarang. Namun, dirinya membantah tuduhan tersebut.

“Yoo Ah In saat ini dituduh menggunakan lebih dari tujuh jenis narkoba, termasuk propofol, ganja, ketamin, kokain, zolpidem, midazolam, dan alprazolam,” jelas jaksa.

Namun, Yoo Ah In diketahui membantah tuduhan penggunaan narkoba selain ganja selama pemeriksaan. Jaksa meminta surat perintah penangkapan untuk sang aktor dan Choi pada tanggal 21 September lalu, namun permintaan tersebut ditolak oleh pengadilan.(prl).

Topik Terkait