Bahkan, media lokal Dispatch melesetkan kata jamboree menjadi japchae yang berarti tidak menyenangkan. Menurut laporan Dispatch, suasana di dalam tenda terasa lebih panas dengan menunjukkan angka 33,9 derajat Celsius.
Jambore Dunia Dikritik Netizen
Selain polemik itu, Jambore Dunia tersebut ternyata tidak berjalan lancar dan kini pihak penyelenggara sedang mencari homestay. Knetz pun melontarkan berbagai komentar mengenai pihak penyelenggara yang tengah mencari homestay.
Diketahui, pihak penyelenggara mencari homestay dikarenakan adanya perkiraan terjadinya angin topan di Saemangeum. Demi keamanan peserta, pihak penyelenggara pun memutuskan untuk mencari homestay untuk para peserta di tempat yang aman.
Namun, hal tersebut ternyata menuai pro dan kontra dari para netizen Korea. Beberapa netizen setuju dengan pihak penyelenggara yang mencari penginapan untuk peserta demi keselamatan.
Namun, pihak knetz yang lain tidak setuju dikarenakan kegiatan jambore Pramuka Dunia telah kehilangan maknanya karena menginap di penginapan. (rgs)