Korea Selatan – Drama King The Land sebelumnya sempat dikritik oleh penonton Internasional terutama negara yang beragama muslim. Hal ini karena terdapat adegan Pangeran Arab yang berkarakter minum-minum di klub dan main wanita.
Setelah dikritik, pihak ‘King The Land’ pun meminta maaf. Kini, mereka akan merevisi dengan menghapus adegan tersebut dan mensiarkan ulang. Lantas, seperti apa informasi selengkapnya? Yuk, intip artikel di bawah ini!
Hapus Adegan Pangeran di Klub
Setelah dikritik oleh penonton Internasional, drama 'King the Land' dengan cepat mengoreksi adegan klub. Sehubungan dengan episode pangeran Arab yang bermasalah, maka adegan itu akan disiarkan ulang jika sudah direvisi.
Pada tanggal 13 Juli, drama Sabtu dan Minggu JTBC 'King the Land' membuat pernyataan resmi, mengatakan, "Telah diisi ulang setelah diedit dengan cepat hingga dapat diedit, seperti menghapus adegan klub."
“Platform dalam negeri bisa dipastikan sebagai versi revisi, dan akan terus kami diskusikan dan revisi dengan masing-masing platform luar negeri,” lanjut pihak King The Land dilansir dalam Naver, pada Kamis, 13 Juli 2023.
Sebelumnya, di 'King the Land' yang tayang pada tanggal 8 dan 9 menunjukkan sebuah episode yang berhubungan dengan pangeran Arab Samir (Anupam). Dalam prosesnya, muncul kontroversi bahwa Samir terlihat minum-minum dengan wanita di sebuah klub.
Ditunjukkan bahwa seorang Muslim yang melarang alkohol digambarkan menikmati alkohol, dan tim produksi mengeluarkan permintaan maaf dalam bahasa Arab setelah Korea dan Inggris.
Permintaan Maaf King The Land
Sementara itu, pada 11 Juli kemarin, pihak JTBC merilis pernyataan resmi. Pernyataan tersebut ternyata berisi permintaan maaf atas drama King The Land yang menjadi kontroversi terkait adegan Pangeran Arab..
Melalui pernyataan tersebut, pihaknya mengatakan tidak berniat untuk menghina budaya lain. JTBC juga menyadari jika kurang pengetahuan tentang budaya bangsa lain.
“Kami ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang dalam dan tulus karena menyebabkan ketidaknyamanan yang tidak perlu bagi pemirsa kami tanpa pertimbangan penuh terhadap budaya lain yang berharga meskipun kami tidak berniat membuat karikatur atau mendistorsi negara atau budaya tertentu dalam prosesnya. Kami sangat menyadari bahwa ada kurangnya pemahaman, pengalaman, dan pertimbangan terhadap budaya lain," tulis pernyataan dari tim produksi King The Land, dilansir dari My Daily . (bbi)