Foto : Naver

Korea Selatan – Sebelumnya heboh isu petugas perawat wanita A, yang diketahui telah meninggalkan tempat kerja tanpa izin untuk menemui anggota BTS Jin. Tuduhan itu pu dibantah olehnya dan mengklaim bahwa dia telah mengunjungi setelah menerima permintaan kerja sama.

Seperti apa pernyataan dari perawat militer tersebut? Yuk, intip artikel di bawah ini!

Perawat Militer Membantah

Pada tanggal 20 Juni, perwakilan hukum Nyonya A mengatakan dalam sebuah wawancara dengan outlet media, "Tuan B, seorang petugas perawat di kamp pelatihan tempat Jin berada, menerima permintaan kerja sama dan mengunjungi dan hanya divaksinasi. Kerjas ama dari Pak A yang bekerja di unit tersebut.”

Selain itu, pihak hukum perawat Tentara itu juga mengatakan bahwa tidak ada waktu melihat dan berbicara dengan tentara lain.

“Saat itu, kami harus menyuntikkan 3 suntikan per orang untuk 200 peserta pelatihan dalam waktu satu jam, sehingga tidak ada waktu untuk melihat atau berbicara dengan peserta sama sekali,” ungkap pihak dari perawat Tentara tersebut dilansir dalam Naver pada Selasa, 20 Juni 2023.

Sebelumnya, pada bulan Maret, petugas perawat A, yang merupakan bekerja di sebuah unit di Yeoncheon-gun, Gyeonggi-do, dicurigai mengunjungi unit yang Jin BTS layani tanpa persetujuan unit. Desember lalu, Perawat A pindah ke shift, 30 menit berkendara, divaksinasi, dan kembali ke Divisi 28, tempat dia bekerja.

Dilaporkan bahwa dia berkata, “Jin sangat sakit.” Oleh karena itu, netizen menunjukkan bahwa Petugas Perawat A menggunakan posisinya untuk meninggalkan tempat kerja tanpa izin dan mengunjungi Universitas Shinkyo, tempat Jin bertugas.

Pada bulan Mei, otoritas militer mengungkapkan bahwa kecurigaan bahwa Ny. A bersekongkol dengan 'petugas perawat divisi 5' pada saat itu tidak benar sebagai hasil pemeriksaan.

Isu Perawat Tentara

Source: Allkpop

Konflik petugas medis yang meninggalkan pekerjaannya demi bertemu Jin BTS menuai banyak sorotan. Bahkan ada isu bahwa kalangan militer disebut akan menutup kasus tersebut dan menghilangkan kecurigaan di militer.

Mendengar hal tersebut, Letnal Kolonel Seo Jung Hoon, Kepala Staf Divisi 28 pun akhirnya menegaskan bahwa kasus itu tidak akan ditutupi melainkan diselidiki dan diberi hukuman jika terbukti bersalah. (bbi)

Topik Terkait