IntipSeleb Korea – Baru-baru ini, viral lagi kasus pembunuhan di Korea Selatan. Kali ini, pelakunya seorang wanita berusia 37 tahun. Aksi pembunuhan itu dilakukan di kereta bawah tanah yang korbannya sampai 3 orang.
Bermula dari panggilan ‘Ahjuma’ (bibi dalam bahasa Indonesia), begini kronologi lengkapnya. Yuk, langsung cek selengkapnya di bawah ini!
Kronologi wanita berusia 37 tahun geram dipanggil Ahjumma hingga berakhir menikam
Melansir dari MT News, ada seorang wanita berusia 37 diamankan polisi atas tuduhan menikam tiga orang di kereta bahwa tanah, gara-gara disebut ‘ahjumma’ (bibi atau wanita paruh baya).
Kronologinya, sekitar pukul 17:44 hari ini waktu Korea Selatan, wanita tersebut dituduh menikam 'B' (perempuan, usia 69) di paha dengan senjata di kereta api yang berjalan di dekat Stasiun Jukjeon di Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. Wanita itu juga dituduh menikam 'C' (seorang wanita berusia 60-an) dan 'D' (seorang pria berusia 50-an) saat menyebabkan keributan di kereta.
Selama penyelidikan polisi, pelaku menyatakan, "Saya menikam B karena suasana hati saya sedang buruk setelah B mengatakan 'Ahjumma, kecilkan volume ponsel Anda,"
Selanjutnya, palaku yang berusia 37 itu pun mengungkapkan bahwa dia menjadi sangat marah ketika disebut sebagai 'ahjumma.'
Selanjutnya korban 'B', membantah klaim pelaku dan menjelaskan bahwa dia bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada wanita berusia 37 tahun itu saat itu. Keluarga korban 'B menjelaskan, "Ibu saya tidak mengatakan sepatah kata pun kepada pelaku, tetapi dia tiba-tiba menikam orang yang tidak bersalah dengan senjata."
Tiga korban tengah menjalani pengobatan
Menurut keluarga korban, 'B' sedang berada di kereta bawah tanah jalur Suin Bundang untuk menemui suaminya yang hendak pulang kerja. 'B' mengaku baru menonton YouTube setelah naik kereta, dan saat itulah pelaku mulai membuat keributan.
Saat kerumunan orang datang bergegas, 'B' terjatuh, dan pelaku terus menikam 'B' di paha. 'B' terluka parah saat tusukan itu menembus pembuluh darah dan ototnya, mengharuskannya menjalani operasi. 'C' dilaporkan mengalami luka 3-10 cm (1,2 sampai 4 inci) di wajahnya, sementara 'D' mengalami luka 15 cm (5,9 inci) di wajahnya.
Keluarga B mengungkapkan bahwa korban sangat sedih karena banyak orang salah paham bahwa dia terlibat pertengkaran dengan pelaku. Tapi 'B' telah mengklaim bahwa dia hanyalah seorang pengamat yang tidak bersalah yang tidak melakukan kontak apapun dengan pelaku sebelum penyerangan. (jra)