IntipSeleb Korea – Baru-baru ini, ada seorang YouTuber Korea yang membagikan rumor palsu. Rumor itu menyeret Kim Yuna dan Ko Woorim.
Tuduh Kim Yuna aborsi gara-gara Ko Woorim selingkuh, begini respons agensi. Yuk, langsung dicek di bawah ini!
Tuduhan hoax YouTuber Korea tentang Kim Yuna daj Ko Woorim
Melansir dari laporan OSEN, salah satubchannel Youtube dengan lebih dari 8.000 subscriber baru-baru ini mengklaim bahwa Kim Yuna dan Ko Woorim akan bercerai. Menurut Youtuber itu, Ko Woorim selingkuh dengan diam-diam membawa seorang wanita ke rumahnya untuk minum anggur. Hal itu dilakukan saat Kim Yuna sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri, dan wanita itu bahkan tertangkap mengenakan gaun mahal di lemari Kim Yuna.
Sehari setelahnya, channel Youtube ini kembali merilis video dengan judul provokatif “Kim Yuna menyerah pada kehamilannya (aborsi), perselingkuhan Ko Woorim”. Mereka mengklaim bahwa Kim Yuna yang berada di minggu kedua kehamilannya, mengadakan konferensi pers darurat untuk mengumumkan bahwa dia akan menceraikan Ko Woorim dan menggugurkan anaknya karena perselingkuhannya.
Agensi bakal bertindak secara hukum
Sehari setelah laporan negatif, agensi Kim Yuna, All That Sports Corp akhirnya buka suara. Agensi Kim Yuna itu membantah semua tuduhan dan akan melanjutkan rumor-rumor palsu itu ke ranah hukum.
“Berita palsu terkait Kim Yu Na dan suaminya terus diunggah dan disebarkan melalui Youtube,“ kata All Thats Sport Corp sebagai perwakilan Kim Yuna dikutip melalui Daum pada Kamis, 16 Februari 2023.
"Kami akan mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap Youtuber dan mereka yang menyebarkan berita palsu dan informasi palsu yang menyebabkan Kim Yu Na dan suaminya menderita pencemaran nama baik," tambahnya.
All Thats Sport Corp juga menyayangkan kebebasan ekspresi yang disalahgunakan oleh YouTuber saat ini. Khususnya, YouTuber yang sering merilis rumot palsu demi konten yang meraup banyak uang.
“Dengan dalih kebebasan berekspresi, berita bohong menyebar dengan cepat seperti jamur beracun yang menyasar tidak hanya selebritas tapi juga bintang olahragan," timpalnya.
“Betul ada kebebasan berekspresi, tapi tindakan ini jelas kejahatan. dan kejahatan sosial yang menghancurkan masyarakat kita. Jika berita palsu terus diproduksi secara massal, tidak hanya selebritas tetapi orang biasa di masyarakat kita dapat menjadi korban. Kita perlu bereaksi keras terhadap berita palsu untuk memberantasnya dan menghasilkan tindakan institusional pan-sosial untuk masalah ini," tutup All Thats Sport Corp.