Foto : Kvwowv/instagram

IntipSeleb Korea – Terbilang cukup lama kabar Mina eks AOA tak terkuak ke publik. Kini, Mina eks AOA kembali menyita perhatian publik dengan pengakuannya yang menjadi korban perundungan.

Dalam unggahan Mina, dia mengak telah mengalami korban kejahatan dan kekerasan di sekolah. Mau tahu selengkapnya? Yuk, cek isi tulisan Mina di bawah ini!

Pengakuan Mina eks AOA sebagai korban bullying

Foto : Instagram/kvwowv

Pada 7 Februari, Mina menuliskan kalimat panjang dan diunggah ke akun Instagram pribadinya. Dalam tulisannya, Mina mengungkapkan perasaannya terhadap kejahatan yang dialaminya, seperti kekerasan di sekolah, perundungan, phising suara, dan banyak lagi.

"Kekerasan di sekolah, penyerangan seksual, pemerkosaan, intimidasi, penipuan, voice phishing, pembunuhan, penguntitan, gaslighting, kekerasan... ada terlalu banyak. Lagi pula, jika ada bukti atau saksi untuk hal-hal yang menyebabkan penderitaan mental, Saya berharap nama dan wajah para pelaku terungkap sehingga mereka tidak akan pernah lagi menunjukkan wajah mereka di depan umum. Agar mereka tidak bisa berpura-pura baik. Kapan hari itu akan datang?" tulis Mina yang diunggah di akun Instagram pribadinya dikutip pada Rabu, 8 Februari 2023.

Mina kemudian menjelaskan bahwa hal itu membuatnya semakin tertekan dan depresi. Tak hanya itu, Mina juga sempat menjelaskan bahwa ada banyak dampak dari depresi yang dialaminya.

"Merasa tertekan dan depresi sangat berbeda. Depresi memiliki banyak dampak pada kehidupan sosial seseorang. Butuh banyak waktu untuk keluar dari depresi dan sangat mudah kambuh, jadi saya khawatir. Saya tahu akarnya dengan sangat baik, tetapi saya membenci orang itu karena mereka hidup dengan sangat baik. Saya ingin menjadi orang yang sama seperti mereka bagi saya, tetapi saya gagal," pungkasnya.

Alasan Mina tutup mulut selama ini

Foto : kvwowv/instagram

Dalam tulisan Mina selanjutnya, Mina juga menjelaskan alasannya tk buka suara selama ini. Dalam penjelasannya, Mina mengaku bahwa dia malu dan takut.

"Ada banyak alasan mengapa saya tidak bisa memberi tahu siapa pun ketika saya masih remaja atau 20-an. Saya malu dan takut akan pembalasan, dan mereka adalah orang-orang yang harus terus saya temui. Saya juga berharap mereka akan berubah jika aku berusaha," ucap Mina.

“Sebenarnya, hanya ada satu hal yang diinginkan korban dari pelaku: permintaan maaf yang tulus. Bukan kata-kata sok atau dangkal karena ada yang menyuruh mereka untuk meminta maaf. belum dewasa. Jadi yang saya butuhkan hanyalah permintaan maaf karena saya bisa memaafkan," tambahnya. (jra)

Topik Terkait