IntipSeleb Korea – BBC Korea News mengundang ibu mendiang Lee Jihan, artis yang meninggal dunia saat perayaan Halloween di Itaewon. Ibu Lee Jihan mengaku bahwa korban tragedi Itaewon itu bisa diselamatkan karena kejadiannya ternyata sudah terjadi pada pukul 18.34 pada tanggal 29 Oktober.
Bikin merinding, ibu Lee Jihan bongkar kembali kronologi tragedi Itaewon. Yuk, langsung cek di bawah ini!
Padatnya kerumunan di Itaewon sudah terjadi sejak 18.30 KST
Pada 14 November, BBC Korea News merilis video yang berisi hasil rekaman wawancara bersama ibu dari mendiang Lee Jihan. Video tersebut berjudul 'Alasan Keluarga Korban Bencana Itaewon Menghancurkan Kesenyuan,'
Untuk kesekian kalianya, ibu Lee Jihan meneteskan air mata mengingat kejadian yang mengenaskan itu. Ibu Lee Jihan mengaku masih tidak percaya bahwa tubuh putranya kini tidur di kamar yang dingin. Ibu Lee Jihan kemudian menceritakan momen pahit itu.
“Sampai mereka memasukkannya (tubuh Lee Jihan) ke dalam freezer dingin, saya mendengar berita tentang 157 nyawa yang berharga tewas dalam bencana tersebut. 'Bu, aku akan pulang setelah makan di Itaewon', katanya kepadaku. Saya menyetrika kemeja putih dan celana hitamnya dan bahkan mengikat tali sepatunya dengan tangan saya sendiri hingga menit terakhir sebelum dia meninggalkan rumah," cerita ibu Lee Jihan yang dikutip melalui BBC Korea News pada Rabu, 16 November 2022.
Ibu Lee Jihan masih bertahan akan pemikirannya mengenai korban di tragedi Itaewon masih bisa diselamatkan, karena kejadian sudah terjadi sejak pukul 18.34 pada tanggal 29 Oktober. Saat itu, ibu Lee Jihan dan beberapa orang lainnya ternyata sudah menghubungi polisi. Sayangnya, mereka tidak mendapat bantuan hingga beberapa jam.
“Anak saya meninggal pada pukul 12:30 pada tanggal 30 Oktober. Waktu dia meminta penyelamatan adalah 18:34 pada tanggal 29 Oktober. Mengapa saya tidak pergi ke sana ketika saya mendengar suaranya di telepon? Berapa banyak anak yang meninggalkan dunia ini karena mereka tidak dapat mengatasi situasi selama berjam-jam? Mereka bisa menyelamatkan mereka semua. Saya yakin tidak ada yang bisa mati," pungkas ibu Lee Jihan dengan nada suara yang bergetar.
Ibu Lee Jihan menyayangkan kebaikan anaknya semasa hidup
Di kesempatan yang sama, ibu Lee Jihan juga menceritakan tentang sifat dan perbuatan anaknya semasa hidup. Ternyata, Lee Jihan kerap kali mengunjungi anak-anak untuk menjadi relawan dan menjadi sinterklas untuk mereka.
“Dia sangat baik sejak dia masih muda, jadi saya memberinya nama panggilan, 'Hyoja' (anak yang baik). Anak saya tidak bisa minum alkohol karena akan ada gatal-gatal di sekujur tubuh. Saya juga mengetahui bahwa dia menjadi Sinterklas dan mengunjungi anak-anak untuk melakukan pekerjaan sukarela. Anak saya sangat baik, dan itulah mengapa saya sangat marah. Saya berharap dia tidak begitu baik seperti itu," cerita ibu Lee Jihan.
Terakhir, ibu Lee Jihan masih bersikeras menyalahkan pihak polisi dan meminta pemerintah Korea untuk mengusut tuntas tragedi Itaewon.
“Saya ingin menunjukkan rasa terima kasih saya kepada petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran yang berlari ke lokasi kecelakaan dengan kaki telanjang. Mengapa Anda hanya mengacau dengan orang-orang di bawah Anda? Saya pikir presiden harus meminta kejaksaan untuk menyelidiki secara menyeluruh segala sesuatu dan semua orang, dari Menteri Keamanan dan Administrasi Publik hingga Perdana Menteri, dan membuat mereka bertanggung jawab atas kejahatan mereka.” tutupnya. (rth)