IntipSeleb Korea – BTS akan tampil di Busan World Expo 2030. Namun begitu, kekhawatiran dan kemarahan ARMY (nama fans BTS) meningkat.
Hal tersebut karena biaya akomodasi di sekitar Busan meningkat hingga penggemar mendesak pemerintah untuk melakukan sesuatu. Penasaran info lengkapnya? Simak sampai habis artikel di bawah ini.
ARMY Frustasi Tarif Akomodasi Mahal
Menjelan Busan Expo 2030, para penggemar BTS mengeluhkan kekhawatirannya. Pasalnya, lonjakan tempat penginapan semakin meningkat. Tarif penginapan hingga mencapai 1,25 juta won per malamnya atau jika dirupiahkan sekitar Rp13,4 juta.
Masalah akomodasi mahal muncul sejak pengumuman rencana konser BTS belum terselesaikan. Pada akhirnya dikabarkan bahwa ada ARMY yang berencana untuk tinggal di rumah penggemar lainnya.
Sebagai hasil dari pemeriksaan di situs reservasi penginapan yang terkenal, semua reservasi akomodasi di dekat gedung konser sebelum dan sesudah konser ditutup.
Acara internasional besar diadakan di Busan sebelum dan sesudah konser BTS pada tanggal 15 Oktober, dan kekurangan akomodasi diperkirakan akan semakin parah. Festival Film Internasional Busan ke-27 akan diadakan selama sepuluh hari dari tanggal 5 hingga 14 Oktober, sehari sebelum konser belangsung.
"Tarif selangit yang belum pernah terjadi sebelumnya, memalukan," ujar seorang penggemar, seperti dilansir dari News1.
"Di antara ARMY yang datang dari daerah lain, akomodasi menjadi perhatian besar, jadi meskipun mahal, tetap baik untuk membuat reservasi. biaya saat menghadiri konser," sambungnya.
Upaya Pejabat Busan
Meskipun pihak berwenang yang bersangkutan segera mengubah tempat tersebut pada tanggal 2 September kemarin karena kontroversi mengenai aksesibilitas dan keamanan, mereka belum melakukan tindakan apa pun untuk menghilangkan keluhan. Tarif berlebihan di beberapa tempat penginapan, seperti melebihi 1,25 juta won per malam, masih terus meningkat.
Kota Busan berencana mengundang 3.500 pejabat dari International Exposition Organization (BIE) ke konser ini. ARMY di seluruh dunia juga memperhatikan Busan. Orang-orang di seluruh dunia tidak hanya memperhatikan kesempurnaan kinerja, tetapi juga proses persiapan acara dan kekuatan administrasi kota.
"Tidak ada konten yang pasti, dan kami sedang mendiskusikan langkah-langkah dengan instansi terkait untuk memungkinkan penggunaan transportasi umum" ujar salah satu pejabat Busan.
"Tarif akomodasi bersifat sukarela dan tidak dapat dipaksakan, tetapi kabupaten memeriksa secara berkala, dan kota juga melakukan kegiatan bimbingan sehingga perusahaan dapat menyesuaikan diri." sambung pejabat tersebut. (bbi)