Untuk mendapatkan hasil memuaskan, tiga pemain All of Us Are Dead (2022), yaitu Yoo Chan Young yang berperan sebagai Cheong San, Yoo In Soo sebagai Gwi Nam dan Park Solomon sebagai Su Hyeok, menjalankan latihan secara terpisah dengan pemain lain. Mereka mendapat pelatihan cukup keras sebanyak tiga sesi.
Sesi pertama bertujuan untuk meningkatkan ketahanan tubuh, sedangkan sesi kedua dan ketiga khusus dipakai untuk melatih berbagai gerakan-gerakan laga yang dipakai dalam drama.
Pada dua sesi itu banyak teknis yang diajarkan. Saking kerasnya latihan, Yoo In Soo bahkan sampai muntah, begitu pun dengan Yoo Chan Young ketika menjalani sesi yang pertama.
Park Solomon sendiri mengaku berusaha keras agar tidak sampai muntah tetapi setelahnya dia membutuhkan akupunktur untuk memulihkan kondisinya. Yoo Chan Young, Park Solomon dan Yoo In Soo memang dilibatkan lebih banyak dalam adegan laga di serial ini. Mereka harus berkelahi antara satu dan yang lain untuk saling mengalahkan.
Dapat Kritik dan Pujian
Fakta perihal yang satu ini rasanya tidak hanya tertuju pada All of Us Are Dead (2022). Setiap produk yang dikeluarkan dan dinikmati oleh pasaran, memang sudah pasti menimbulkan pro dan kontra atau kritik dan pujian.
Khusus untuk drama ini, salah satu kritik datang dari kritikus untuk South China Morning Post, Pierce Conran. Pierse bahkan memberikan rating 2 dari 5. Pierce menyebut kalau All of Us Are Dead (2022) menyentuh terlalu banyak masalah, mulai dari bullying, intimidasi, pelecehan seksual, pornografi, pemerasan sampai kehamilan remaja.
Masalah tersebut dirasa terlalu memusingkan. Selain kritik, drama berjumlah 12 episode ini juga mendapatkan pujian dari seorang Youtuber yang tergabung dalam Hollywood Critics Association. All of Us Are Dead (2022) dinilai mendebarkan dan tidak membosankan sehingga waktu tidak terasa berjalan begitu saja.