Setelah di stasiun, di apartemen dan di lingkungan kerajaan, AOUAD hadir dengan latar tempat yang baru. Serangan zombie yang jadi menu utama drama ini terjadi di sebuah sekolah!
Dengan latar belakang sebuah sekolah dan memasang para siswa sebagai karakter utama, drama ini tentu bertambah menarik. Dengan formula seperti itu, intensitas pertarungan antara zombie dan manusia menjadi terasa realistis karena para siswa digambarkan benar-benar tanpa persiapan, senjata atau kemampuan khusus.
Ketegangan berlarian di koridor sekolah, bersembunyi di ruang kelas, menumpuk meja dan kursi untuk melindungi diri dari zombie, serta menggunakan peralatan seadanya adalah hal-hal yang akan kamu temukan di serial ini. Belum lagi berbagai part yang cukup manis di tiap karakternya yang sangat khas dan dekat dengan dunia remaja.
Libatkan Koreografer untuk Gerakan Zombie
Dari sekian banyak elemen yang membuat drama ini menarik, pergerakan para zombie yang haus darah harus diakui begitu impresif. Mereka bergerak, berlarian, menyerang sampai memakan korbannya dengan brutal.
Banyak siswa yang sudah terinfeksi memperlihatkan gerakan mengerikan. Kepuasan nonton drama ini pun meningkat karena penampilan para zombie yang begitu ‘lincah’.
Gerakan-gerakan mereka yang sedemikian rupa ternyata dikonsep oleh seorang koreografer. Sebagai sutradara, Lee Jae Kyoo, dibantu koreografer dan penari, menghidupkan sosok zombie hingga terasa benar-benar meneror.
Setiap detail gerakan diperhatikan agar intensitas ketegangan tetap terjaga di setiap episodenya. Hasilnya, zombie di All of Us Are Dead (2022) berbeda dengan zombie yang sebelumnya pernah ada.