Foto : Jparkitrighthere/instagram

IntipSeleb – Rapper Korea-Amerika Jay Park merilis video klip DNA Remix melalui laman YouTube H1GHR MUSIC pada 14 Juni 2021. Penampilannya dalam video tersebut menjadi sorotan dan dinilai telah mengapropriasi budaya Afrika-Amerika.

Tidak sedikit netizen yang menuliskan pendapatnya tentang penampilan Jay Park tersebut, yang segera ditanggapi oleh penyanyi kelahiran 1988 itu. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini.

Jay Park Dituduh Apropriasi Budaya

Foto : H1GHR MUSIC/YouTube

Jay Park baru saja merilis video klip DNA Remix pada 14 Juni 2021 yang melakukan kolaborasi bersama beberapa rapper asal Korea seperti YLN Foreign, D Ark, 365LIT, pH-1, Ourealgoat, Choo, dan OSUN dan lainnya.

Pada opening video klip DNA Remix, Jay Park berpenampilan dengan rambut dikepang serta menunjukan tatto di bagian tubuhnya. Dia mengatakan bahwa timnya menyarankan untuk tidak menguggah hal tersebut.

“(mereka memberi tahu kami) untuk tidak memposting video ini... tapi saya tidak ingin menyembunyikan budaya Hip-hop Korea. Seperti inilah penampilan anak-anak Hip-hop di Korea dan saya ingin menunjukannya dan mengatasinya dengan kemampuan terbaik saya untuk memberi tahudunia dari mana kami berasal,” ungkap Jay Park, dilansir IntipSeleb melalui Hitc hari ini, Kamis, 17 Juni 2021.

Kena Sindir Netizen

Foto : IG

Karena pernyataannya tersebut, Jay Park langsung menuai sindiran dari netizen yang menyatakan tidak setuju dengan hal itu. Pelantun lagu MUKKBANG! Remix dinilai telah melakukan tindakan apropriasi budaya atau mengambil budaya lain.

Pasalnya, penampilan Jay Park dalam video klip DNA dengan rambut dikepang dan menunjukan tatto pada bagian tubuhnya dinilai sebagai simbol dari budaya Afrika-Amerika, bukan budaya Korea Selatan.

Sungguh sangat kecewa dengan ini Jay, Anda tidak memiliki pikiran tentang bagaimana orang akan tersakiti tapi Anda tidak peduli karena ini bukan yang pertamakali kejadian seperti ini terjadi,” komentar seorang netizen di platform Twiter.

“Sepertiga dari orang-orang di mv remix DNA Jay Park, memakai rambut gimbal, kepang, durag (topi kain ketat), dll. bahkan tidak akan dapat menyebutkan 5 negara Afrika, asal usul gaya rambut itu dan akan diam jika menyangkut masalah kulit hitam seperti rasisme di korea. ITULAH MASALAHNYA!,” komentar netizen lain.

Jay park berbicara tentang bangga menjadi orang Korea dan itulah yang dimaksud dengan remix DNA. Mengapa ketika saya membuka MV saya ditampar dengan perm 4C (rambut kriting), kepang, dan banyak lagi CA (cultural appropriation atau apropriasi budaya). Lelucon mutlak,” ujar netizen lainnya.

Jay Park Angkat Bicara

Foto : H1GHR MUSIC/YouTube

Mengetahui kontroversi tentang lagunya yang dinilai sebagai apropriasi budaya atau mengambil budaya lain, Jay Park segera memberikan pernyataannya melalui komentar di video klip tersebut.

Orang-orang kulit hitam dan Latin menciptakan Hip Hop. Kami memahami itu dan menganggapnya luar biasa dan bersyukur Anda telah membagikannya kepada dunia. Hip Hop membuat kita merasa dibebaskan dan diberdayakan. Ini memberi kita kesempatan agar suara kita didengar dan untuk mengekspresikan diri kita dengan cara yang mungkin dianggap tidak cocok oleh masyarakat,” tulis Jay Park dalam kolam komentar video klip DNA Remix.

Jay Park juga mengatakan jika baginya Hip-hop adalah bahasa universal yang melampaui ras dan agama, serta tidak kelihat warna. Dia juga menyatakan bangga menjadi orang Korea, dan tidak akan menukarnya dengan budaya lain.

“Tidak ada genre lain yang menggambarkan hal itu sejujurnya selain hip hop. Apakah saya pikir tidak apa-apa bagi rapper Korea untuk memiliki rambut gimbal? Saya mungkin tidak selalu setuju dengan itu tetapi siapa saya untuk mengatakan jangan lakukan itu,” lanjutnya.

Jay Park mengakhiri pesannya dengan Peace dan Love, usai disebut telah mengambil budaya Afrika-Amerika dalam video klip terbarunya yang bertajuk DNA Remix. (nes)

Topik Terkait