Foto : Naver

IntipSeleb – Drama Joseon Exorcist masih menjadi bahan perbincangan, bahkan setelah diberhentikan penayangannya secara permanen. Kini, beredar nominal kerugian yang dialami SBS hingga nilai saham YG Entertainment menurun drastis.

Dilansir dari Koreaboo pada Senin, 29 Maret 2021, SBS dan YG Entertainment menjadi yang paling terpengaruh atas pembatalan penayangan drama Joseon Exorcist. Seperti diketahui, proyek akting dibintangi Jang Dong Yoon itu dikecam karena dianggap mengotori sejarah Korea dan menonjolkan favoritisme terhadap budaya China. Lantas berapa perkiraan kerugian yang dialami oleh SBS dan YG? Simak artikel berikut.

Kerugian SBS dan YG Entertainment Pasca Joseon Exorcist Berhenti Tayang

Foto : Soompi

Baru menayangkan dua episode perdana, drama Joseon Exorcist memutuskan untuk menghentikan pemutaran di layar kaca secara permanen. Keputusan tersebut lantas berdampak pada perusahaan produksinya termasuk SBS dan YG Entertainment.

Berdasarkan data Korea Exchange, hari penayangan perdana drama Joseon Exorcist pada 22 Maret 2021, membuat nilai pasar agregat kedua perusahaan mencatatkan angka 1,3014 triliun won. 

Namun berdasarkan kabar terbaru tanggal 26 Maret 2021, nilai pasar agregat YG Entertainment dan SBS menjadi 1,2297 triliun won, yang berarti jumlah tersebut turun 71,6 miliar won atau sebanding dengan Rp910 miliar.

Sebagai informasi, YG Entertainment adalah perusahaan induk dari YG STUDIOPLEX, perusahaan produksi di balik produksi drama Joseon Exorcist. Sedangkan SBS merupakan stasiun televisi yang menyiarkan drama tersebut.

Saham YG Entertainment Ikut Turun

Foto : Soompi

Selama periode ini, harga saham YG Entertainment turun 5,63 persen dan SBS sebesar 5,24 persen. Anak perusahaan YG Entertainment lainnya, YG PLUS, juga mengalami penurunan 2,64 persen. 

Seperti diketahui, dua episode perdana drama Joseon Exorcist dikritik habis-habisan oleh masyarakat Korea karena penggambaran sejarah yang tidak akurat, juga menampilkan properti bergaya China. Kontroversi ini meluas karena kepekaan mengenai perlindungan sejarah dan budaya Korea sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat. Hal tersebut juga dibarengi dengan fakta bahwa kini, China dan Korea Selatan tengah bersitegang.

Tidak ingin mengambil risiko dengan menayangkan drama bermasalah, SBS memutuskan untuk tidak melanjutkan penayangan drama Joseon Exorcist. Padahal, syuting sudah rampung 80 persen atau hampir selesai.

Berdasarkan informasi yang beredar, drama Joseon Exorcist mengalami kerugian produksi hingga 32 miliar won atau setara dengan Rp408 miliar rupiah. Hong Se Jong, seorang peneliti di Shinhan Investment, memperkirakan bahwa SBS akan mengalami kerugian sebesar 7 miliar won (sekitar Rp89 miliar) jika 14 episode yang belum dirilis tetap tidak ditayangkan.

Drama Mr. Queen (2020) dan Snowdrop (2021) Kena Imbas

Foto : tvN

Lalu kini, drama-drama lain yang memasukkan unsur sejarah Korea di dalamnya mulai dikhawatirkan. Termasuk drama Mr. Queen yang dibintangi Shin Hye Sun dan Kim Jung Hyun. Meski drama tersebut sudah rampung sejak Februari 2021 lalu, justru kembali dikaitkan dengan kontroversi yang baru-baru ini terjadi.

Saat tayang, drama Mr. Queen (2020) juga sempat dikecam karena dinilai mengotori sejarah Korea. Ini ditimbulkan karena Mr. Queen menyuguhkan elemen komedi dalam alur cerita sehingga masyarakat menganggap drama tersebut mengejek leluhur. Lalu drama ini juga didasarkan dari serial Tiongkok yang kontroversial.

Untuk mencegah kontroversi lebih lanjut, CJ ENM memutuskan untuk menghapus seluruh jejak digital drama Mr. Queen. Per 26 Maret 2021, semua layanan VOD (tayangan ulang) yang berkaitan dengan Mr. Queen serta konten drama di YouTube, Naver dan platform lainnya telah dihapus.

Kendati demikian, sejumlah netizen masih khawatir sebab konten Mr. Queen masih tersedia di layanan streaming luar negeri seperti Viki. Mereka takut para penonton internasional akan menganggap cerita Mr. Queen benar-benar terjadi di dunia nyata atau sesuai sejarah Korea.

Terbaru, drama Snowdrop dibintangi Jisoo Blackpink dan Jung Hae In yang belum tayang, juga terancam karena dicurigai memiliki distorsi sejarah. Beberapa orang Korea telah menyatakan keprihatinan atas drama yang berpotensi meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan menjadi mata-mata atau bekerja untuk NSP (Badan Perencanaan Keamanan Nasional, bagian dari rezim otoriter) yang terjadi tahun 1987.

Dengan demikian, pembatalan penayangan Joseon Exorcist dinilai sebagai gerbang pembuka kontroversi drama-drama yang menyuguhkan sejarah serta budaya Korea di dalamnya. Proyek akting terbaru SBS tersebut secara resmi diberhentikan penyiarannya secara permanen dan membuat YG Entertainment mengalami kerugian besar-besaran.

Topik Terkait