Yaongyi lantas menceritakan bahwa anak laki-lakinya baru masuk sekolah dasar. Selama ini, putranya menjadi sumber motivasi terbesar. Dalam masa-masa sulit, Yaongyi bisa terus bangkit berkat keberadaan sang buah hati cinta.
“Anak yang awalnya tidak bisa jauh dari diriku bahkan hanya untuk sesaat, sekarang entah bagaimana dia telah menjadi seorang siswa sekolah dasar. Dia adalah motivasiku dan hal paling berharga yang pernah aku miliki. Aku akan melindunginya selamanya. Karena keberadaannya , aku mendapat kekuatan setiap hari bahkan ketika aku lelah,” lanjutnya.
Yaongyi Punya Trauma Mendalam hingga Harus Berobat ke Psikiater
Awalnya, Yaongyi tidak ingin mengungkap kehidupan pribadinya kepada publik. Selama ini, orang-orang mengira bahwa dia adalah seorang wanita lajang. Terlebih lagi semenjak karya tulisannya diangkat menjadi drama televisi True Beauty, setiap gerak-gerik Yaongyi selalu menjadi sorotan. Pada akhirnya, dia mencoba membuka diri.
Dalam caption yang sama, Yaongyi juga mengaku bahwa dia punya sebuah trauma. Karena hal tersebut, wanita kelahiran 1991 ini harus rutin pergi ke psikiater. Berkat dukungan orang-orang di sekitarnya, membuat Yaongyi selalu punya alasan untuk bertahan.
“Karena trauma yang paling sulit dalam hidupku, aku pergi ke perawatan konseling, menerima resep obat psikiatri, dan ketika aku menanggungnya, aku punya teman dan keluarga yang mengulurkan tangannya terlebih dahulu. Aku bisa hidup dengan rasa syukur tanpa adanya rasa pesimis,” ungkapnya.