Netizen menuding bahwa cerita drama Mr. Queen merendahkan sejarah Korea dan mengubahnya dengan tidak bertanggung jawab. Misalnya dalam adegan ketika ratu dituduh melakukan eksploitasi seksual terhadap catatan sejarah terkait dengan hubungan keluarga kerajaan.
Tidak hanya itu, dimasukkan juga komentar candaan tentang ritual leluhur di kuil Jongmyo. Kuil ini diketahui masuk dalam warisan dunia UNESCO. Ada pula adegan lain, sebuah rumah pelacuran disebut secara satir menyinggung kontroversi Burning Sun.
Kemudian, pada episode dua yang tayang pada 13 Desember 2020, istri dari putra mahkota Hyomyeong, Ratu Shinjeong digambarkan sebagai sosok yang terobsesi pada takhayul. Hal tersebut mendapatkan keprihatinan dari masyarakat leluhur sang ratu, karna tokoh sejarah tidak bisa diejek begitu saja.
Terima 763 aduan
Komisi Penyiaran Korea Selatan memberikan pernyataan, hari ini, Selasa, 15 Desember 2020, bahwa sudah ada 763 komplain yang diterima terkait dengan drama Mr. Queen. Maka dari itu pihaknya memeriksa dan memprosesnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sementara itu, dengan kontroversi yang melibatkan drama Mr. Queen penggemar internasional ada yang berpendapat bahwa netizen Korea perlu menyadari bahwa drama ini merupakan fiksi. Namun, ada pula yang berkomentar karena ini menyangkut sejarah negara yang bersangkutan maka wajar saja jika dikritik.