IntipSeleb – Pasca kematian Sulli, semakin banyak netizen yang menyoroti hal-hal yang berhubungan dengan keputusan artis asuhan SM Entertainment tersebut untuk mengakhiri hidupnya. Seorang profesor di bidang psikolog bernama Kwon Young Chan, memberikan pendapatnya terkait komentar-komentar jahat yang diterima oleh Sulli. Beliau merupakan orang Korea pertama yang mendapatkan gelar doktor dalam psikologi selebriti.
Komentar Negatif yang Diterima Sulli
Seperti diketahui, cyber bullying yang diterima Sulli menjadi salah satu pemicu dari keputusannya untuk bunuh diri. Profesor Kwon membagikan pemikirannya tentang komentar jahat dan menjelaskan bagaimana hal tersebut berdampak pada kesehatan mental selebriti, yang paling berpengalaman sekali pun.
“Sangat mungkin bagi Sulli mengatasi komentar jahat karena dia memiliki pengalaman selama bertahun-tahun sebagai selebriti. Tapi menurut saya, hal tersebut tetap saja berbahaya karena komentar jahat dapat membuat seseorang marah dan tenggelam dalam emosi mereka sendiri,” ujar Profesor Kwon kepada EDaily, dikutip dari Koreaboo.
Sulli Jadi Host di JTBC The Night of Hate Comments
Idola bernama asli Choi Jin Ri tersebut merupakan salah satu pembawa acara tetap dalam variety show produksi JTBC bertajuk The Night of Hate Comments. Program tersebut dibuat untuk membahas komentar-komentar negatif yang diterima oleh para host, termasuk Sulli.
Dalam wawancaranya, Profesor Kwon juga menyebutkan bahwa penampilan Sulli di acara tersebut adalah keputusan yang berbahaya. Meski tujuannya baik, namun konsep program The Night of Hate Comments dirasa tidak sesuai dengan kepribadian sang pelantun Goblin ini.
“Niat dan tujuan acara (The Night of Hate Comments) itu bagus, tetapi tidak sesuai dengan kepribadian dan kecenderungan yang dimiliki Sulli. Dia telah berkali-kali mengaku di acara televisi bahwa dia adalah tipe orang yang bisa merasakan stres karena permasalahan yang dihadapi orang lain,” ungkapnya.
Tekanan yang Dirasakan Sulli Sejak Jadi Aktris Cilik
Selain itu, Profesor Kwon juga menyoroti bahwa kondisi psikologi Sulli merupakan salah satu hal yang harus dikorbankan karena dirinya telah menjajal dunia hiburan sejak kecil. Perempuan kelahiran Busan, Korea Selatan itu pertama kali debut sebagai aktris pada 2005 silam, ketika usianya masih 11 tahun. Sebelum akhirnya debut kembali sebagai idola Kpop bersama (x) di tahun 2009.
Karena sejak kecil Sulli sudah terlalu sibuk dengan segala pekerjaan, Profesor Kwon meyakini sang idola tidak punya waktu untuk memperhatikan kesehatan pikiran dan jiwanya. Maka dari itu, mantan kekasih Choiza Dynamic Duo ini cenderung lebih ekspresif dan ingin melakukan segalanya tanpa memikirkan konsekuensi yang akan diterima.
“Dia tidak punya waktu untuk mengurus dirinya sendiri dari dalam. Ketika Anda sudah banyak berkorban sejak kecil dan meraih level tertentu, biasanya orang tersebut memiliki keinginan untuk melakukan apa pun yang dia inginkan. Maka dari itu, perilaku serta opini yang Sulli lakukan dan lontarkan di media sosial serta acara televisi merupakan cerminan tentang apa yang selama ini dia inginkan dan lakukan,” kata sang Profesor.