Foto : Pexels.com

Ternyata, anggapan bahwa mie instan dapat menurunkan kinerja otak adalah mitos. Dr. Rosna menjelaskan bahwa kinerja otak yang baik dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti asupan hidrasi yang cukup dan kalori yang seimbang. Jadi, selama kebutuhan tubuh kita tercukupi, fungsi otak kita akan tetap baik.

Ada juga mitos yang menyebutkan bahwa mie instan mengandung lilin. Menurut Dr. Rosna, hal ini tidak benar. Yang menjadi masalah adalah kandungan minyak dalam air rebusan mie instan. Oleh karena itu, sebaiknya air rebusan pertama dibuang untuk mengurangi jumlah lemak yang terkandung.

Tips Menyajikan Mie Instan yang Lebih Sehat

Foto : YouTube/Dapur Lagi

Dr. Rosna memberikan beberapa tips untuk menyajikan mie instan dengan cara yang lebih sehat:
1. Tambahkan Sumber Protein: Masukkan telur atau sumber protein lainnya untuk menambah nilai gizi.
2. Tambahkan Sayuran: Jangan lupa menambahkan sayuran yang banyak untuk menambah serat.
3. Buang Air Rebusan Pertama: Mengurangi jumlah lemak dalam mie dengan membuang air rebusan pertama.
4. Kurangi Bumbu: Kurangi penggunaan bumbu untuk mengurangi asupan garam.

Dr. Rosna juga mengingatkan bahwa mie instan termasuk dalam kategori makanan yang diawetkan. Konsumsi makanan pengawetan yang berlebihan, terutama yang memiliki rasa khas Asia, dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Oleh karena itu, konsumsi mie instan harus dilakukan dengan hati-hati.

Mie instan memang praktis dan lezat, tetapi kita harus bijak dalam mengonsumsinya. Dengan memperhatikan tips dari Dr. Rosna, kita bisa mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh mie instan. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan menjaga kesehatan kita!

Topik Terkait