Kedua, adanya obsesi terhadap seks. Bagi beberapa orang, seks menjadi satu-satunya alat komunikasi untuk menunjukkan kehebatan diri mereka. Hiperseks menjadi semacam penyakit karena penderitanya mirip dengan pecandu yang tidak pernah merasa puas.
Pasangan dari penderita hiperseks sering kali mengalami kesulitan dalam menghadapi kondisi ini. Mereka bisa merasa kelelahan secara fisik dan emosional. Jika pasangan tidak mampu memenuhi hasrat seksual penderita, ada kemungkinan penderita hiperseks akan mencari orang lain untuk melampiaskannya.
Pengobatan Hiperseks
Penderita hiperseks membutuhkan pengobatan, yang biasanya melibatkan terapi psikologis. Salah satu metode yang sering digunakan adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif. Terapi ini menghubungkan emosi, pikiran, perilaku, dan lingkungan penderita. Terapis akan mencoba menggali apa yang ada di dalam pikiran penderita untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut.
Dr. Haekal menekankan pentingnya untuk tidak mengucilkan atau menyalahkan penderita hiperseks. Proses penyembuhan membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan dukungan yang tepat, penderita hiperseks dapat menjalani terapi dan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa hiperseks adalah kondisi medis yang membutuhkan penanganan serius. Dengan pendekatan yang tepat, penderita hiperseks bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan memperbaiki kualitas hidup mereka serta hubungan dengan orang-orang di sekitar mereka.