IntipSeleb – TBC atau Tuberculosis merupakan penyakit yang menular. Penularan TBC bisa terjadi melewati droplet ketika seseorang batuk, bersin, dan ketika berbicara.
Maka dari itu, perlu adanya etika batuk dan bersin untuk menghindari penularan TBC. Mengutip dari penjelasan dr. Gammarida Maghfirah di kanal YouTube Kata Dokter, yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
TBC
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri yang menjangkiti, yakni micobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasa dikeluarkan oleh seseorang penderita TBC melalui droplet saat seseorang tersebut batuk, bersin, bahkan saat berbicara.
Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.
Kuman TBC bisa keluar ke dalam udara bebas lalu terhirup oleh seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Pasien-pasien yang mudah terkena TBC biasanya adalah pasien usia anak, lansia, pasien dengan penurunan daya tahan tubuh atau konsumsi obat steroid atau mungkin pasien dewasa yang memang kontak erat terus-menerus dengan pasien TBC atau sedang dalam kondisi tidak fit.
Ciri-ciri penderita TBC sendiri antara lain, batuk terus-menerus 2-3 minggu lebih, batuk bisa disertai dengan bercak darah, sesak nafas atau nyeri dada, penurunan berat badan yang drastis karena metabolisme tubuh berfokus pada penyembuhan dari penyakit, dan demam sufebris atau demam yang tidak terlalu tinggi kisaran 37,5 sampai 38 derajat karena penyebab yang tidak jelas.
Etika Batuk dan Bersin untuk Menghindari Penularan TBC
Penyakit TBC sangat menular. Jadi, kita harus bisa menjaga etika batuk dan bersin, terlebih pada saat berada di tempat umum. Berikut ini etika batuk dan bersin untuk menghindari penularan TBC.
Etika batuk dan bersin untuk menghindari penularan TBC yaitu dengan cara menggunakan masker yang baik dan etika batuk yang baik. Hal itu dapat mencegah penularan dari bakteri TBC.
Bakteri ini bisa bertahan lama di udara. Cara menghilangkan bakteri TBC dengan paparan sinar matahari atau UV. Jangan lupa rutin membuka jendela ruangan ahar ventilasi berfungsi dengan baik dan cahaya matahari bisa masuk dan membunuh bakteri dan kuman yang terdapat dalam udara di rumah.
Penyakit TBC ini juga rentan terjadi pada pasien-pasien DM, pasien HIV, dan pasien malnutrisi atau kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh.
Beberapa negara yang memungkinkan penyebaran TBC tinggi adalah negara dengan kepadatan yang tinggi, salah satunya adalah di Indonesia. Suhu dan iklim di Indonesia juga menjadi predisposisi perkembangan dari bakteri TBC bisa berkembang dengan baik.