IntipSeleb – Terkadang, karena kesibukan sehari-hari kita sering tanpa sadar mengabaikan gejala penyakit yang terkesan sepele, termasuk salah satunya adalah asam urat. Namun, hal ini bisa saja menimbulkan dampak kesehatan cukup serius dalam jangka panjang.
Bersama dr. Gammarida Magfirah dari Kata Dokter, Intip Seleb akan membahas secara mendalam mengenai penyebab, gejala, serta dampak yang ditimbulkan asam urat yang tak boleh diabaikan. Simak dan jangan lupa scroll ya!
Gejala Asam Urat pada Tubuh
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa asam urat bermanfaat bagi tubuh, salah satunya untuk antioksidan atau menangkal radikal bebas. Namun, sebenarnya apa tanda dan gejala jika asam urat pada tubuh kita sudah tergolong tidak sehat?
Tanda yang paling sering adalah nyeri pada daerah sendi. Ini karena pada saat asam urat tinggi, asam urat tersebut bisa mengkristal dan terdeposit pada jaringan-jaringan di sekitar sendi. Di sisi lain, asam urat paling sering terjadi di sendi kaki, sendi tangan, lutut, lalu bisa juga di siku.
Asam urat ini akan menimbulkan gejala seperti nyeri, kemudian bengkak, kemudian juga bisa memerah, meradang, hingga demam karena proses inflamasi.
Tak hanya itu saja, Inselicious. Pada tahap yang lebih lanjut, asam urat yang terdeposit di dalam ginjal juga bisa menyebabkan batu ginjal dan menyebabkan proses nyeri pada daerah organ tersebut serta gangguan kencing.
Langkah Pencegahan Melalui Makanan
Setelah informasi di atas, kamu disarankan untuk mengontrol asam urat kamu secara teratur. Salah satu caranya adalah menerapkan pola makan yang baik.
dr. Maghfirah Magfirah menyampaikan bahwa jenis-jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi pada pasien asam urat tinggi yang pertama adalah daging merah. Konsumsi daging merah berlebihan dengan kandungan purin yang tinggi akan meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh.
Selanjutnya adalah jeroan. Kandungan purin pada daging-daging jeroan sangatlah tinggi. Kandungan purin di jeroan ini bisa meningkatkan asam urat lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging-daging yang lainnya.
Selain daging merah dan jeroan, makanan yang bersumber dari laut atau seafood juga cenderung meningkatkan asam urat secara cepat. Begitu juga dengan makanan olahan seperti nugget atau sosis serta minuman beralkohol.
Untuk menghindari risiko asam urat ini, kamu bisa mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti buah ceri, stroberi, dan buah pir. Buah-buahan tersebut bisa membantu untuk menurunkan kadar asam urat.
Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi air putih yang cukup, yaitu sekitar 2 liter sehari untuk meningkatkan proses sekresi atau pengeluaran dari asam urat melalui urin atau kencing.
Terakhir, jangan lupa untuk konsultasikan masalah kesehatan kamu kepada tenaga medis atau dokter. Jika diperlukan, kamu pun bisa konsultasi kepada ahli gizi untuk mengatur pola makan yang baik agar bisa terhindar dari penyakit asam urat.