Foto : Pexels/Tima Miroshnichenko

IntipSeleb – Apakah penglihatan kamu seringkali agak kabur atau kepala terasa pusing tanpa sebab yang jelas? Hati-hati, Inselicious. Mungkin kamu perlu waspada terhadap gejala yang bisa menjadi pertanda adanya tumor otak.

Kali ini, Intip Seleb akan membahas lebih lanjut tentang gejala tumor otak, apa yang perlu diperhatikan dan dihindari. Jangan lupa di-scroll ya!

Apa Itu Tumor Otak?

Foto : Freepik/kjpargeter

Prof. Dr. dr. Julius Juli, SpBS, K, seorang Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Siloam Hospitals Lippo Vilage, menjelaskan bahwa tubuh manusia penuh dengan sel-sel yang beranak bercucu. Lalu, saking banyaknya, sel ini membentuk benjolan, bermutasi, hingga “berubah perilaku”.

Ia juga menyebutkan bagaimana jaringan otak berbeda dengan jaringan tubuh yang lain. Jika otak dihinggapi oleh tumor yang berasal dari tempat lain, pertumbuhannya bisa sangat cepat melebihi dari tempat asalnya.

Lalu, apa saja jenis tumor otak?

Jadi, tumor otak itu sebetulnya bisa dibagi dua bagian besar, satu memang asalnya dari otak itu sendiri atau struktur di dalam kepala. Satu asalnya dari tempat lain, misalnya menyebar dari payudara atau paru-paru terus ke otak,” ungkap dr. Julius Juli, dilansir dari YouTube Kata Dokter pada Selasa, 20 Februari 2024.

Dia (tumor otak) jadi secara definisi itu bagi dua, bisa asli dia primer di dalam kepala, bisa juga asalnya dari luar menyebar ke dalam otak,” ia melanjutkan.

Gejala Tumor Otak dan Faktor Risikonya

Foto : Freepik/DC Studio

Tumor otak primer maupun sekunder tidak bisa dibedakan secara gejala. Tumor yang terletak di otak gejalanya bisa dibagi menjadi dua bagian besar.

Gejala pertama yang dikarenakan tumor yang tumbuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalam rongga kepala. Gejala-gejala dengan peningkatan tekanan di dalam kepala itu antara lain:

  • sakit kepala
  • muntah yang proyektil
  • visus (ketajaman penglihatan menurun)
  • kejang

Hal-hal di atas adalah gejala umum tekanan tinggi di dalam kepala, sedangkan bagian gejala yang lain berdasarkan lokasi, yang tergantung dengan bagian otak yang terkena tumor.

“Kalau dia (tumor) mewakili gerak sebelah kanan, yang kena maka daerah tersebut kalau ada tumornya, maka tangan dan kaki kanannya mungkin lumpuh atau lemah,” ucap dr. Julius Juli.

Nah, kemudian kalau kena di daerah penglihatan, gangguan lapangan penglihatan. Kalau kena di daerah bicara, orangnya jadi enggak bisa bicara,” ia melanjutkan.

Selain itu, ada gejala yang disebut gejala topografis, yaitu gejala yang berdasarkan lokasi tumor. Jika tumornya primer atau sekunder atau bahkan infeksi atau perdarahan, kalau terkena daerah tersebut akan memberikan gejala yang kurang lebih mirip.

Prof. Dr. dr. Julius Juli, SpBS, K menjelaskan bahwa pihak medis “tidak tahu persis” pemicu dari penyakit ini karena tumor adalah sel yang berubah sifat atau bermutasi dengan perubahan perilaku yang tidak bisa ditebak.

Meskipun begitu, ada sekelompok faktor risiko tumor otak yang bisa kamu hindari dan waspadai. Apa sajakah itu?

  • merokok
  • makan makanan berpengawet tinggi
  • minum alkohol berlebih
  • pola hidup tidak sehat (kurang tidur, dsb.)
Topik Terkait