IntipSeleb – Kalian yang sering merasa super ngantuk di siang hari? Merasa ngantuk adalah hal yang normal dirasakan Ketika seseorang. Kurang tidur dan merasa lelah rupanya kantuk ini nggak semata-mata sering kita rasakan biasa saja tapi sampai ada gangguan sarafnya loh. Namanya adalah narkolepsi.
Orang dengan narkolepsi sering diserang rasa kantuk secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat di siang hari. Nah sobat yuk kenali lebih detail apa itu narkolepsi bersama dokter Andreas Prasadja dilansir dalam Youtube Kata Dokter pada Selasa, 5 Desember 2023. Yuk, intip artikel di bawah ini!
Apa Pengertian Narkolepsi?
Kita lihat sejarah ya jadi di tahun 50-an Bapak kedokteran tidur yang namanya Profesor William demand waktu itu ingin meneliti soal mimpi beliau. Psikiater dan tertarik sekali meneliti soal mimpi.
Nah dalam perjalanan merekam gelombang otak fungsi-fungsi tubuh pada saat tidur ya didapatkan lah pasien-pasien yang ngantuk-ngantukan. Ya walaupun tidurnya udah cukup tetap mengantuk.
“Nah, ditemukanlah waktu itu narkolepsi. Berjalannya waktu didapati loh ini kok pasien-pasien narkolepsi ternyata pada darah tinggi ya menderita hipertensi. Ketika diteliti lebih dalam, ternyata orang ngantuk kan dan hipertensi ini pada ngorok,” kata dr. Andreas dilansir dalam Youtube Kata Dokter pada Selasa, 5 Desember 2023.
Kemudian ditemukanlah sleep paralysis yang saat itu dikenal dengan namanya istilah hypersonnya. Jadi, narkolepsi itu adalah penyakit tersendiri.
Narkolepsi ada 4 gejala khas, antara lain:
1. sleep paralysis
2. Hypnagogic Hallucination
3. Katapleksi
4. Hipersomnia
Kemudian, setiap orang ternyata bisa merasakan Sleep Paralysis yang lebih sering diketahui ketindihan atau rep-repan.
Penyebab Narkolepsi
Penyebab narkolepsi belum diketahui secara pasti, tetapi para ahli memperkirakan terdapat beberapa kondisi kesehatan yang berkaitan dengan munculnya penyakit ini. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya narkolepsi yaitu:
1. Faktor genetik
Narkolepsi memiliki komponen genetik yang kuat. Sekitar 50% penderita narkolepsi memiliki anggota keluarga yang juga menderita penyakit ini.
2. Faktor autoimun
Narkolepsi diduga disebabkan oleh reaksi autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Reaksi autoimun ini dapat merusak sel-sel yang menghasilkan hormon hipokretin di otak.
3. Faktor lingkungan
Beberapa faktor lingkungan diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya narkolepsi, seperti infeksi virus, paparan bahan kimia tertentu, dan trauma kepala.
Gejala narkolepsi yang paling umum adalah kantuk yang berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang tidak dapat dikendalikan. Serangan tidur dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan saat sedang melakukan aktivitas yang berbahaya.