1. Faktor genetik
Narkolepsi memiliki komponen genetik yang kuat. Sekitar 50% penderita narkolepsi memiliki anggota keluarga yang juga menderita penyakit ini.
2. Faktor autoimun
Narkolepsi diduga disebabkan oleh reaksi autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Reaksi autoimun ini dapat merusak sel-sel yang menghasilkan hormon hipokretin di otak.
3. Faktor lingkungan
Beberapa faktor lingkungan diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya narkolepsi, seperti infeksi virus, paparan bahan kimia tertentu, dan trauma kepala.
Gejala narkolepsi yang paling umum adalah kantuk yang berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang tidak dapat dikendalikan. Serangan tidur dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan saat sedang melakukan aktivitas yang berbahaya.