IntipSeleb – Kota Jakarta baru-baru ini diinformasikan terpapar polusi udara yang tinggi. Apalagi partikulat halus dan polusi udara yang mengandung bahan kimia beracun bisa meningkatkan risiko infeksi pernapasan termasuk flu dan penyakit pernapasan lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang terpapar polusi udara tinggi saat mengalami flu bisa cenderung mengalami gejala yang lebih parah. Hal ini karena polusi udara dapat memperburuk peradangan saluran pernapasan dan membuat gejala seperti batuk, pilek, dan sesak napas.
Lantas, apakah perbedaan flu biasa dengan flu karena terkontaminasi dengan polusi? Mengutip berbagai sumber, yuk, intip artikel di bawah ini!
Beda Flu Biasa atau Karena Polusi
Menurut Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Dr, dr Sukamto Koesnoe, SpPD, KAI, FINASIM, seseorang yang terkena influenza atau flu biasanya mengalami demam di atas 37 atau 38 derajat celcius, batuk, hingga pilek.
Akan tetapi, jika seseorang tersebut mengeluarkan dahak berwarna hijau saat batuk ada hal kemungkinan bukan terkena influenza tapi dipicu hal lain salah satunya polusi.
Selain dari dahak, jika seseorang mengeluhkan batuk hingga pilek lebih dari 10 hari, menurut dr Sukamto bukan terkena influenza. Kalau influenza biasanya masa inkubasinya cepat, dan dalam waktu 10 hari dia akan membaik.
Bahaya Flu Karena Polusi
Flu, atau influenza, adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Meskipun polusi udara dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kesehatan manusia, terutama sistem pernapasan, flu biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan bukan langsung oleh polusi.
Namun, ada hubungan antara polusi udara dan risiko terkena penyakit pernapasan, termasuk flu. Berikut beberapa cara polusi udara dapat meningkatkan risiko flu:
1. Iritasi Saluran Pernapasan : Polusi udara, seperti partikel-partikel kecil dalam udara (partikulat) atau gas beracun, dapat mengiritasi saluran pernapasan Anda. Ini bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi virus, termasuk virus influenza, karena saluran pernapasan yang teriritasi dapat melemahkan pertahanan alami tubuh kamu terhadap infeksi.
2. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh : Polusi udara yang serius, seperti paparan jangka panjang terhadap polusi udara beracun, dapat merusak sistem kekebalan tubuh Anda. Ini dapat membuat tubuh kamu kurang efektif dalam melawan infeksi, termasuk flu.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Pernapasan Kronis: Paparan jangka panjang terhadap polusi udara yang tinggi dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis, seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Orang yang sudah menderita penyakit ini lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, termasuk flu.
4. Meningkatkan Risiko Penularan: Polusi udara yang buruk dapat memaksa orang untuk lebih sering berada di dalam ruangan bersama orang lain, meningkatkan risiko penularan flu dari orang ke orang.
Penting untuk diingat bahwa meskipun polusi udara dapat meningkatkan risiko terkena flu dan penyakit pernapasan lainnya, vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi diri kamu dari flu.
Vaksin flu adalah metode yang sangat efektif untuk mengurangi risiko terkena flu dan mengurangi keparahannya jika kamu tertular. Selain itu, menjaga kualitas udara di sekitar kamu dengan cara mengurangi paparan terhadap polusi udara juga dapat membantu menjaga kesehatan pernapasan kamu. (bbi)