Foto : Pinterest

Jakarta AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah penyakit yang telah menjadi sorotan utama dalam dunia kesehatan global selama beberapa dekade terakhir. Penyakit ini disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang secara bertahap merusak sistem kekebalan tubuh manusia, membuatnya rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang HIV/AIDS, faktor risiko, cara penularan, pencegahan, serta perkembangan terkini dalam penanganan kondisi ini. Berikut ulasannya, yuk intip!

HIV dan Cara Penularannya

Foto : Freepik/reezky11

HIV adalah virus yang menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh, terutama sel CD4, yang penting dalam melawan infeksi. Ketika jumlah sel CD4 menurun drastis, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan seseorang lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk infeksi yang umumnya tidak membahayakan orang sehat. Virus HIV menyebar melalui cairan tubuh tertentu, seperti darah, sperma, cairan vagina, air susu ibu, dan cairan anus.

Cara penularannya meliputi:

Hubungan Seksual Tak Aman: Hubungan seksual tanpa penggunaan kondom dengan seseorang yang terinfeksi HIV adalah salah satu cara penularan utama.

Pemakaian Jarum Suntik Bersama: Berbagi jarum suntik atau alat injeksi lainnya dengan orang yang terinfeksi HIV meningkatkan risiko penularan.

Dari Ibu ke Anak: HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Transfusi Darah dan Produk Darah: Meskipun risikonya sangat rendah di negara-negara maju karena pemeriksaan darah yang cermat, transfusi darah yang terkontaminasi masih bisa menyebabkan penularan HIV.

Pencegahan HIV/AIDS

Foto : freepik.com

Pencegahan adalah langkah terbaik dalam mengatasi HIV/AIDS. Beberapa tindakan pencegahan meliputi:

1. Penggunaan Kondom: Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat mengurangi risiko penularan HIV.

2. Tes HIV dan Konseling: Menjalani tes HIV secara teratur, terutama jika berisiko tinggi, adalah penting. Konseling dapat membantu individu memahami cara menjaga diri mereka tetap aman.

3. Penggunaan Jarum Suntik Aman: Jika menggunakan narkoba suntik, sebaiknya menggunakan jarum suntik dan alat yang steril.

4. Terapi Antiretroviral (ARV): Bagi individu yang terinfeksi HIV, ARV dapat membantu menjaga tingkat virus rendah dalam tubuh dan menjaga kesehatan yang baik.

5. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi serta mendorong perilaku yang lebih aman.

Topik Terkait