Foto : Berbagai sumber

IntipSeleb – Pernikahan pesepakbola Pratama Arhan dan TikTokers Azizah Salsha belakangan jadi topik perbincangan publik. Selain karena paras keduanya yang sama-sama cantik dan tampan hingga dinilai cocok, usia mereka yang terbilang masih muda pun jadi sorotan. Di mana, Arhan berusia 21 tahun dan Azizah 20 tahun saat menikah.

Meskipun pernikahan di usia muda dapat membawa berbagai manfaat, seperti kesetiaan dan pendampingan seumur hidup, terdapat juga risiko yang perlu dipertimbangkan. Apa saja risiko nikah muda? Yuk intip ulasannya!

1. Ketidakstabilan Keuangan

Foto : www.freepik.com/freepik

Salah satu risiko utama nikah muda adalah ketidakstabilan keuangan. Pasangan yang menikah pada usia muda seringkali belum memiliki pekerjaan yang mapan atau pendapatan yang cukup untuk mendukung kehidupan rumah tangga yang mandiri. Ini dapat mengakibatkan stres keuangan dan ketegangan dalam pernikahan, terutama jika pasangan tersebut tidak memiliki rencana keuangan yang matang.

2. Kurangnya Pengalaman Hidup

Foto : Pinterest

Menikah muda berarti bahwa seseorang belum memiliki banyak pengalaman hidup di luar hubungan asmara. Hal ini dapat menghambat perkembangan pribadi dan perkembangan karier. Pasangan muda mungkin merasa terbatas dalam menjalani impian mereka atau mengejar pendidikan lebih lanjut karena tanggung jawab pernikahan yang datang begitu cepat.

3. Risiko Perceraian yang Lebih Tinggi

Foto : Istockphoto

Statistik menunjukkan bahwa pernikahan yang terjadi pada usia muda memiliki risiko perceraian yang lebih tinggi. Faktor-faktor seperti kurangnya pengalaman, kurangnya dukungan sosial, dan perubahan kepribadian yang alami seiring pertumbuhan dapat menghasilkan konflik yang sulit diatasi. Oleh karena itu, pasangan yang menikah muda perlu lebih berkomitmen untuk memahami dan mengatasi masalah pernikahan.

4. Tanggung Jawab yang Berat

Foto : Freepik

Menikah muda berarti pasangan harus segera menghadapi tanggung jawab yang berat seperti mengurus rumah tangga, merencanakan keuangan, dan mungkin merawat anak. Ini dapat mengganggu perkembangan pribadi dan menciptakan tekanan psikologis yang signifikan.

5. Keterbatasan dalam Pengembangan Diri

Foto : Pixabay.com

Pada usia muda, seseorang masih dalam proses mencari identitasnya. Menikah muda dapat menghambat proses ini karena seseorang mungkin lebih fokus pada peran sebagai pasangan atau orangtua daripada pada pengembangan diri mereka sendiri. Hal ini dapat mengarah pada perasaan kehilangan atau penyesalan di kemudian hari.

6. Ketidakcocokan Pasangan

Foto : www.freepik.com/prostooleh

Ketika seseorang menikah muda, mereka mungkin belum cukup matang untuk benar-benar memahami apa yang mereka inginkan dalam pasangan hidup. Hal ini dapat mengakibatkan pemilihan pasangan yang tidak cocok, yang pada akhirnya dapat mengarah pada konflik dan ketidakbahagiaan dalam pernikahan.

Karena sejumlah risiko di atas, sebelum memutuskan untuk menikah muda, pasangan sebaiknya merenungkan dengan matang, berbicara dengan orang yang lebih berpengalaman, dan merencanakan masa depan mereka bersama dengan penuh kesadaran. (bbi)

Topik Terkait