Foto : Instagram/pexels.com/cottonbro

IntipSeleb – Artis Taiwan Barbie Hsu menggugat mantan suaminya, Wang Xiaofei, dan mantan mertuanya, Zhang Lan atas kasus pencemaran nama baik. Sebelum gugatan, hubungan Barbie Hsu dan Zhang Lan memang tak berjalan baik.

Dalam artikel ini, dapat menggali kemungkinan alasan mertua sering bertengkar dengan menantu perempuannya. Apa saja itu? Intip selengkapnya di bawah ini.

1. Perbedaan Ekspektasi dan Nilai Budaya

Foto : Pexels.com/elina fairytale

Salah satu alasan utama di balik pertengkaran antara mertua dan menantu adalah perbedaan ekspektasi dan nilai budaya. Setiap keluarga memiliki norma dan nilai-nilai yang berbeda yang dapat menimbulkan konflik ketika menantu yang datang dari latar belakang budaya yang berbeda harus beradaptasi dengan keluarga pasangan mereka. Perbedaan dalam hal-hal seperti tata cara berbicara, perayaan tradisional, dan tata tertib rumah tangga bisa menjadi pemicu pertengkaran.

Solusi: Komunikasi terbuka sangat penting. Mertua dan menantu sebaiknya mengambil waktu untuk saling belajar tentang budaya dan ekspektasi masing-masing. Diskusi terbuka tentang perbedaan-perbedaan ini dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan membangun pemahaman yang lebih baik.

2. Perasaan Kehilangan Kontrol

Foto : Pexels.com/ridnae peoductions

Mertua seringkali merasa kehilangan sebagian dari pengaruh dan kontrol mereka ketika menantu masuk ke dalam gambar. Ini bisa menjadi pemicu rasa cemburu, takut diabaikan, atau bahkan merasa terancam oleh perubahan dalam dinamika keluarga.

Solusi: Penting bagi pasangan untuk tetap memperkuat hubungan dengan mertua sambil tetap membangun kehidupan mereka sendiri. Melibatkan mertua dalam keputusan-keputusan keluarga tertentu dan memberikan penghormatan pada saran mereka dapat membantu mengurangi perasaan kehilangan kontrol.

3. Perbedaan Pengasuhan Anak

Foto : Freepik

Konflik sering muncul ketika mertua dan menantu memiliki pandangan yang berbeda mengenai pengasuhan anak. Mertua mungkin memiliki pendekatan yang lebih tradisional, sementara menantu ingin menerapkan metode pengasuhan yang lebih kontemporer.

Solusi: Komunikasi terbuka tentang metode pengasuhan yang diinginkan dan mencari titik tengah yang memuaskan kedua belah pihak dapat membantu menghindari konflik yang berhubungan dengan pengasuhan anak.

4. Kekhawatiran atas Kehilangan Perhatian

Foto : Freepik

Mertua mungkin merasa tersaingi oleh perhatian yang diberikan kepada menantu oleh pasangannya. Ini dapat menciptakan rasa cemburu dan persaingan yang tidak sehat.

Solusi: Memberikan perhatian dan waktu untuk masing-masing anggota keluarga secara adil dan seimbang dapat membantu mengurangi kekhawatiran dan cemburu. Memastikan bahwa hubungan dengan mertua tetap kuat dan terjaga juga penting.

5. Ketidakcocokan Pribadi

Foto : Pexels.com/anna shvets

Pertentangan antara mertua dan menantu terkadang disebabkan oleh perbedaan kepribadian, hobi, atau minat. Ini dapat menciptakan kesulitan dalam menjalin ikatan yang kuat.

Solusi: Membangun kesamaan minat dan berusaha untuk memahami kepribadian masing-masing pihak dapat membantu mengurangi ketidakcocokan.

6. Pengaruh dari Pihak Ketiga

Foto : Instagram/pexels.com/cottonbro

Kadang-kadang, keluarga atau teman-teman dari mertua dapat memainkan peran dalam mempertahankan pandangan negatif terhadap mantan menantu. Komentar atau pengaruh dari orang lain dapat memperkuat sikap negatif ini.

Solusi: Mendorong komunikasi langsung antara mertua dan mantan menantu untuk mengatasi salah paham dan meredakan pengaruh pihak ketiga.

7. Rasa Takut Kehilangan Hubungan dengan Cucu

Foto : Freepik

Jika mantan menantu adalah orang tua dari cucu-cucu mertua, mertua mungkin takut bahwa berakhirnya hubungan dapat mengakibatkan mereka kehilangan akses atau hubungan dengan cucu-cucu mereka.

Solusi: Mengingatkan bahwa hubungan dengan cucu-cucu dapat tetap dipertahankan tanpa harus mempertahankan sikap negatif terhadap mantan menantu.

Topik Terkait