Aku akhirnya memberanikan diri untuk naik ke dalamnya. Aku pun menemukan tempat duduk yang agak kusam. Lampu kereta berkedip-kedip dengan cahaya yang samar, dan suasana di dalam terasa dingin dan menyeramkan.
Saat kereta mulai bergerak, aku merasa detak jantungku semakin cepat. Aku duduk sendirian, tetapi merasa ada mata yang mengawasi dari kegelapan. Saat perjalanan berlanjut, aku mendengar suara langkah kaki dari lorong kereta, meskipun tidak ada yang terlihat. Pikiranku mulai menerka-nerka siapa yang mungkin ada di kereta itu bersamaku.
Lampu Kereta Mati
Tiba-tiba, lampu kereta mati dan suasana menjadi sangat gelap. Aku merasa nafas terengah-engah di leherku dan suara bisikan pelan-pelan mencapai telingaku. Aku berusaha menyalakan senter ponselku, tetapi layarnya tidak merespons. Terasa seperti ada sesuatu yang menyelimuti aku, membuatku merasa hampir tidak bisa bernapas.
Kereta terus melaju dalam kegelapan total, dan aku merasa entah bagaimana aku harus keluar dari situasi ini. Aku mencoba untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Tiba-tiba, lampu kereta kembali menyala dengan cahaya yang terang. Namun, pemandangan di depanku membuatku hampir kehilangan akal sehat.
Di depanku, ada sosok bayangan pucat dengan wajah yang hancur menatapku dengan matanya yang kosong. Aku merasa kaku dan tak bisa bergerak. Sosok itu perlahan mendekatiku, dan aku mendengar suara tawa serak 'hi hi hi' yang membuat bulu kudukku merinding. Aku mencoba berteriak, tetapi suaraku tidak keluar.