1. Pahami Target Pasar
Langkah pertama untuk membangun merek FMCG yang unggul adalah memahami pasar sasaran, termasuk kebutuhan, keinginan, preferensi, motivasi, dan perilaku mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar, seperti survei, wawancara, kelompok fokus, observasi, dan eksperimen. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi segmen pasar yang memiliki potensi dan permintaan produk tertinggi, serta proposisi nilai unik yang dapat membedakan merek dari pesaing.
Misalnya, Kapal Api adalah merek kopi yang didirikan pada tahun 1927 oleh Go Soe Loet, seorang imigran Tionghoa yang mengamati bahwa orang Indonesia suka minum kopi. Dia mulai dengan menjual biji kopi di pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, dan kemudian mengembangkan sendiri campuran kopi dan cengkihnya. Kapal Api memahami target pasar peminum kopi yang menginginkan cita rasa kuat dan aromatik, serta harga yang terjangkau. Kapal Api juga beradaptasi dengan perubahan tren pasar dengan meluncurkan berbagai varian produk, seperti kopi instan, kopi sachet, dan kopi premium.
2. Buat Proposisi Nilai Yang Kuat
Langkah kedua untuk membangun merek FMCG yang unggul adalah menciptakan proposisi nilai yang kuat yang mengomunikasikan manfaat dan keunggulan produk ke pasar sasaran. Proposisi nilai harus menjawab pertanyaan: mengapa konsumen harus memilih merek ini daripada yang lain? Proposisi nilai harus jelas, ringkas, relevan, dan menarik.
Misalnya, Sweety Baby Diaper adalah merek popok yang diluncurkan pada tahun 2003 oleh Softex Indonesia. Sweety Baby Diaper menciptakan proposisi nilai yang kuat dengan mengklaim sebagai satu-satunya merek popok di Indonesia yang telah teruji secara klinis oleh Australian Dermatest Centre sebagai hypoallergenic dan aman untuk kulit bayi. Sweety Baby Diaper juga menawarkan berbagai fitur produk yang disesuaikan dengan kebutuhan orang tua dan bayi, seperti kelembutan, kemudahan bernapas, daya serap, kesesuaian, dan desain.