Foto : Pinterest

IntipSelebBerhubungan intim dalam Islam adalah aspek penting dari kehidupan pernikahan yang dianggap sakral dan penuh makna. Islam memandang hubungan seksual sebagai bentuk ekspresi kasih sayang dan keintiman antara suami dan istri, serta sebagai sarana untuk memperkuat ikatan pernikahan.

Artikel ini, IntipSeleb akan membahas tata cara berhubungan intim dalam Islam, yang mencakup panduan tentang etika dan nilai-nilai agama yang harus dipegang saat menjalani kehidupan seksual dalam pernikahan. Intip yuk, artikelnya di bawah ini.

1. Kesucian dan Pembatasan

Foto : Freepik/authorfreepik

Dalam Islam, hubungan seksual dianggap suci dan hanya boleh dilakukan di dalam ikatan pernikahan yang sah. Selain itu, hubungan seksual harus dijaga dengan penuh tanggung jawab dan tidak boleh dilakukan dengan orang selain pasangan sah.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra (17:32), "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk."

2. Izin dan Persetujuan

Foto : Freepik

Penting untuk diingat bahwa berhubungan intim dalam Islam harus didasarkan pada persetujuan suami dan istri. Tidak ada satu pihak pun yang boleh memaksa atau merasa dipaksa untuk berhubungan intim.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang suami mendatangi istrinya, maka hendaklah dia memberikan hak yang harus diberikan." Artinya, keduanya harus memberikan izin dan saling menghormati kehendak masing-masing.

3. Menjaga Kesehatan dan Kebersihan

Foto : Freepik

Islam mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berhubungan intim. Sebelum dan setelah berhubungan intim, membersihkan diri dengan air (mandi junub) adalah tindakan yang sangat dianjurkan.

Rasulullah SAW juga memberi petunjuk tentang menjaga kesehatan tubuh dengan makan dan minum yang baik untuk menjaga stamina dan kebugaran.

4. Privasi dan Keintiman

Foto : Freepik/jcomp

Berhubungan intim dalam Islam merupakan aspek yang sangat pribadi dan harus dijaga dengan baik. Rasulullah SAW melarang keras untuk membuka privasi dan keintiman pasangan suami istri kepada orang lain. Privasi adalah hak setiap pasangan dan harus dihormati dengan sepenuhnya.

5. Menjaga Waktu dan Tempat

Foto : Swirlster

Dalam Islam, terdapat beberapa waktu dan tempat yang dianjurkan untuk menjalani hubungan intim. Pasangan suami istri dianjurkan untuk menjalani kehidupan seksual pada malam hari setelah salat Isya, selama bulan puasa dihindari saat berpuasa, serta dilarang berhubungan intim di dalam masjid atau di tempat-tempat yang dianggap suci dan sakral.

6. Komunikasi Terbuka

Foto : Freepik

Komunikasi yang terbuka antara suami dan istri sangat penting dalam menjaga keharmonisan pernikahan, termasuk dalam hal berhubungan intim. Berbicaralah dengan jujur dan saling menghargai kebutuhan masing-masing. Jangan ragu untuk berbicara tentang preferensi, kenyamanan, dan harapan terkait kehidupan seksual.

7. Menghindari Perilaku Haram

Foto :

Islam dengan tegas melarang berbagai bentuk perilaku haram dalam hubungan intim, seperti homoseksualitas, penggunaan obat-obatan terlarang, dan penggunaan alat kontrasepsi yang merugikan kesehatan.

Jaga hubungan intim agar selalu sesuai dengan ajaran agama dan berfungsi sebagai sarana untuk mempererat cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.

Berhubungan intim dalam Islam adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan pernikahan. Dengan menghormati etika dan nilai-nilai agama, hubungan seksual dianggap suci dan membantu menjaga keharmonisan serta keintiman antara suami dan istri.

Penting untuk selalu berkomunikasi secara terbuka, menjaga privasi, dan berpegang pada nilai-nilai agama saat menjalani kehidupan seksual dalam pernikahan. Semoga panduan ini dapat membantu para pasangan Muslim untuk membangun ikatan cinta dan kasih sayang yang lebih dalam dalam kehidupan pernikahan mereka. (nes)

Topik Terkait