Kediri – Kediri adalah salah satu kota di Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Meskipun ada pengaruh modernisasi, beberapa tradisi di Kediri masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Berikut adalah beberapa contoh tradisi yang masih dilestarikan di Kediri. Scroll artikel berikut!
1. Tradisi Baratan
Baratan adalah tradisi prosesi religius yang dilakukan oleh umat Muslim di Kediri pada bulan Sura (bulan Muharram dalam kalender Hijriah). Prosesi ini melibatkan para peserta yang mengenakan pakaian tradisional dan membawa replika Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya dalam perjalanan menuju makam Sunan Kediri. Tradisi ini menjadi momen refleksi dan penghormatan terhadap sejarah agama Islam di Kediri.
2. Tradisi Larung Sesaji
Larung Sesaji adalah tradisi keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Kediri dalam rangka menghormati leluhur dan memohon berkah. Tradisi ini melibatkan pemberian sesaji (makanan dan persembahan) kepada roh leluhur di sungai atau laut. Masyarakat Kediri mempercayai bahwa melalui tradisi ini, mereka dapat memperoleh keberuntungan dan perlindungan dari leluhur mereka.
3. Tradisi Sekaten
Sekaten adalah tradisi budaya dan keagamaan yang diadakan setiap tahun di Kediri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini melibatkan berbagai kegiatan seperti pasar malam, pameran seni dan kerajinan, pertunjukan musik tradisional, dan prosesi ziarah ke makam Sunan Kediri. Sekaten menjadi ajang untuk merayakan dan memperkuat rasa kebersamaan antar masyarakat Kediri.
4. Tradisi Jaranan Kediri
Tradisi ini melibatkan pertunjukan tari dan musik dengan menggunakan kuda mainan yang dibuat dari anyaman bambu dan kulit kerangka kuda yang dipasang pada tiang kayu.
Jaranan Kediri memiliki ciri khas tersendiri dalam hal tata cara, kostum, dan lagu-lagu yang digunakan. Pertunjukan jaranan biasanya dilakukan oleh sekelompok penari pria yang disebut "warok" dan penari wanita yang disebut "gemblak". Warok adalah sebutan untuk penari jaranan pria yang mengenakan pakaian khas dengan hiasan kepala yang menyerupai mahkota. Sedangkan gemblak adalah sebutan untuk penari jaranan wanita yang mengenakan pakaian serba warna dan menari dengan gerakan yang lincah dan enerjik.
Selama pertunjukan jaranan, para penari menari mengelilingi kuda mainan sambil memainkan alat musik seperti kendhang, gendang, dan genderang. Mereka juga sering menggunakan atribut lain seperti kipas, pedang, atau tombak untuk menambah kesan dramatis dalam pertunjukan.