IntipSeleb – Terong goreng merupakan hidangan yang populer di berbagai belahan dunia. Dengan cita rasa gurih dan tekstur renyah, terong goreng sering dijadikan sebagai makanan pembuka atau lauk pendamping.
Tapi perlu diingat bahwa konsumsi terong goreng juga memiliki bahaya tersendiri yang perlu dipahami oleh kita semua. Mau tahu apa aja efek dari konsumsi terong goreng? Cek artikel di bawah ini.
Tinggi Kalori dan Lemak
Terong goreng biasanya digoreng dalam minyak panas, yang dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori dalam hidangan ini. Minyak yang digunakan dalam penggorengan dapat menyerap ke dalam daging terong, sehingga meningkatkan jumlah lemak yang dikonsumsi. Konsumsi terong goreng secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, masalah kesehatan kardiovaskular, dan risiko obesitas.
Kandungan Sodium Tinggi
Terong goreng sering kali diberi tambahan garam untuk memberikan rasa yang lebih enak. Namun, ini berarti kandungan sodium dalam hidangan ini meningkat. Konsumsi natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.
Risiko Gangguan Pencernaan
Salah satu bahaya tersembunyi dari terong goreng adalah efeknya pada sistem pencernaan. Penggorengan dapat membuat terong menjadi lebih berat dan sulit dicerna. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, terong goreng dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, gas, dan diare. Selain itu, terong mengandung senyawa bernama solanin yang dapat menyebabkan iritasi lambung pada beberapa orang.
Potensi Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap terong. Alergi terhadap terong dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, bengkak pada bibir, lidah, atau tenggorokan, sesak napas, dan bahkan anafilaksis dalam kasus yang jarang terjadi. Jika kamu memiliki riwayat alergi makanan atau hipersensitivitas terhadap terong, penting untuk menghindari konsumsi terong goreng.
Penggunaan Minyak yang Tidak Sehat
Seringkali, terong goreng digoreng dengan menggunakan minyak yang tidak sehat seperti minyak kelapa sawit atau minyak yang digunakan berulang kali. Minyak kelapa sawit mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, minyak yang digunakan berulang kali dapat mengandung radikal bebas dan zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan peradangan dalam jangka panjang.
Meskipun terong goreng bisa menjadi hidangan yang lezat dan menggugah selera, penting bagi kita untuk menyadari bahaya yang terkait dengan konsumsi terong goreng. Tinggi kalori, kandungan lemak dan sodium yang tinggi, risiko gangguan pencernaan, potensi alergi, serta penggunaan minyak yang tidak sehat adalah beberapa faktor yang harus diperhatikan.
Penting untuk menjaga pola makan seimbang dan bervariasi, serta mengonsumsi terong goreng dengan bijak dan dalam batas yang wajar.