Foto : Istimewa

Adapun tantangan yang dirasakan untuk mempertahankan keberlanjutan proyek-proyek tersebut salah satunya ialah ketidakakuratan perencanaan dan situasi di lapangan yang tidak sesuai dengan rencana awal. Target yang tidak tercapai sesuai dengan timeline dapat menjadi salah satu tantangan. Dalam menghadapinya, Kawan Baik mengedepankan fleksibilitas dan keterbukaan terhadap alternatif rencana yang menghormati budaya dan tradisi lokal. Mereka juga terus berkomunikasi dengan masyarakat setempat untuk mendapatkan feedback dan memastikan proyek berjalan dengan baik.

Salah satu proyek yang sedang digarap Kawan Baik adalah Mbinudita Water Connections, yang berlokasi di Desa Mbinudita, sebuah daerah 3T di pegunungan Sumba Timur. Berawal dari inisiatif Kawan Baik untuk membangun Kelas Darurat untuk pendidikan sekolah di desa tersebut, organisasi ini melihat ada permasalahan lain yang perlu dibenahi, yaitu akses air.

Masyarakat di Desa Mbinudita menghadapi beberapa permasalahan adanya keterbatasan akses air, di mana warga hanya dapat mengonsumsi kurang dari 1 liter air per hari. Desa dengan jumlah warga 1.021 orang, membutuhkan akses air bersih untuk kebutuhan primer, berkebun, mengairi sawah, dan peternakan. Melalui Mbinudita Water Connections, Kawan Baik dan vivo melihat adanya solusi dari masalah di atas yang selaras dengan tujuan SDGs terutama dalam hal memberantas masalah kemiskinan (eradicate poverty) yang merupakan tujuan utama dari SDGs, mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan yang baik (promoting healthy life and well-being) tujuan ketiga, menyediakan air bersih dan sanitasi (providing clean water and sanitation) tujuan ke-enam, dan mencapai tujuan tersebut dengan kemitraan yang kita miliki sekarang (achieving goals with partnerships) yang merupakan tujuan ke-tujuh belas dari SDGs.

Alexa Tiara, PR Manager vivo Indonesia mengatakan, “vivo melihat Kawan Baik sebagai mitra yang kredibel yang berfokus pada pengembangan masyarakat yangmemiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia terutama di daerah 3T di Indonesia dengan mengedepankan prinsip-prinsip SDGs serta partisipasi masyarakat yang aktif.”

Melalui Mbinudita Water Connections, vivo menggandeng Kawan Baik untuk menyediakan akses air bersih di Desa Mbinudita, Sumba Timur, serta memastikan bahwa seluruh elemen yang terlibat selaras dengan tujuan SDGs. Proyek ini juga melibatkan masyarakat setempat melalui adanya pelatihan, pembangunan fasilitas air, serta pembentukan sebuah komite dengan mengedepankan bahwa kerjasama merupakan sebuah kunci untuk program yang berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan salah satu visi vivo untuk terus berkomitmen menerapkan strategi pembangunan berkelanjutan.

Salah satu penerima manfaat dari proyek ini adalah Yusmira D. Anawulang, seorang guru dan juga warga Desa Mbinudita yang turut prihatin akan kondisi tempat ia mengajar dan tinggal. Adanya keterbatasan akses air bersih yang menyebabkan terhambatnya kegiatan sehari-hari dalam kehidupan, termasuk proses belajar mengajar. Yusmira D. Anawulang, seorang Guru dan warga Desa Mbinudita mengatakan, “Keberadaan akses air bersih yang memadai di Desa Mbinudita memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari penduduk. Kini, warga tidak perlu mengirit air untuk minum dan mandi. Kami dapat meningkatkan kebersihan diri, rumah, dan lingkungan dengan lebih baik, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat."

Tak hanya itu, masyarakat dan Mira merasa bersyukur karena Desa Mbinudita jugadiikutsertakan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan baru dalam mengelola fasilitas air bersih secara berkelanjutan, seperti mempelajari cara menjaga kualitas air, penggunaan air yang efisien, dan sanitasi yang baik.

Topik Terkait