2. Sensitivitas terhadap rangsangan: Penderita rabies sering kali mengalami hipersensitivitas terhadap rangsangan seperti cahaya terang, suara keras, atau sentuhan. Hal ini dapat menyebabkan reaksi berlebihan seperti kesulitan tidur, iritabilitas, dan ketidaknyamanan secara umum.
3. Gejala neurologis: Rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat. Oleh karena itu, gejala neurologis seperti kejang-kejang, kaku otot, kesulitan menelan, dan kesulitan bernapas dapat terjadi. Kekakuan leher atau kejang otot di sekitar wajah juga dapat menjadi tanda rabies.
4. Gatal-gatal dan rasa sakit di area gigitan: Setelah terkena gigitan hewan yang terinfeksi rabies, area gigitan dapat menjadi gatal-gatal atau terasa sakit. Ini dapat disertai dengan pembengkakan, kemerahan, atau perubahan pada kulit di sekitar area gigitan.
5. Kelumpuhan: Seiring perkembangan penyakit, rabies dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot dan anggota tubuh tertentu. Kelumpuhan ini mungkin terjadi secara bertahap atau meluas dari satu area ke area lainnya.
6. Gangguan mental dan kebingungan: Seiring dengan perkembangan penyakit, orang yang terinfeksi rabies dapat mengalami gangguan mental, kebingungan, dan kehilangan kesadaran. Mereka mungkin mengalami delirium, halusinasi, atau kesulitan dalam berkomunikasi.
Penting untuk dicatat bahwa gejala rabies dapat bervariasi antara individu dan tidak selalu mengikuti pola yang sama. Jika Anda mengalami gigitan hewan yang dicurigai terkena rabies atau jika Anda mencurigai seseorang terinfeksi rabies, segera cari perawatan medis darurat untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.