Foto : Freepik.com

IntipSeleb Gaya Hidup – Buah durian, dikenal sebagai "raja buah tropis," telah lama menjadi pusat perhatian karena karakteristik uniknya. Namun, di balik kelezatan dan aroma khasnya, tersembunyi fakta-fakta mengerikan yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang.

Mari kita telusuri beberapa fakta mengerikan buah durian yang mungkin membuat kamu tercengang.

1. Durian Meningkatkan Kadar Gula Darah

Foto : diabetes.co.uk

Durian memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, sehingga mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah. Ini berarti bahwa bagi orang yang memiliki diabetes atau masalah kontrol gula darah, konsumsi durian harus dilakukan dengan hati-hati. 100 gram daging durian mengandung sekitar 147 kalori.

Durian memiliki indeks glikemik yang tinggi, yaitu sekitar 44-52 untuk durian matang. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang tidak diinginkan bagi mereka yang memiliki diabetes.

2. Efek Laksatif

Foto : Pinterest

Durian memiliki sifat yang dapat merangsang gerakan usus dan dianggap sebagai buah yang bersifat laksatif. Ini berarti mengonsumsi durian dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan efek pencahar pada beberapa orang. Penting untuk mengonsumsinya dengan jumlah yang sesuai agar tidak mengganggu sistem pencernaan.

3. Menyebabkan Reaksi Alergi

Foto : pinterest.com

Bagi sebagian orang, durian dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa gejala alergi yang mungkin muncul setelah mengonsumsi durian adalah gatal-gatal, ruam kulit, dan sesak napas. Jika kamu memiliki riwayat alergi makanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba durian.

4. Memicu Kolesterol

Foto : pexels/Tom Fisk

Tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa durian secara langsung memicu kenaikan kolesterol dalam tubuh. Namun, perlu diingat bahwa durian mengandung lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah tertentu. Oleh karena itu, konsumsi durian secara berlebihan atau dalam kombinasi dengan makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol lainnya dapat berdampak pada keseimbangan kolesterol dalam tubuh.

Kolesterol dalam makanan hanya memiliki dampak kecil pada kadar kolesterol darah dibandingkan dengan jumlah kolesterol yang diproduksi secara alami oleh hati. Sebagian besar kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh hati, bukan karena makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, pola makan secara keseluruhan dan faktor gaya hidup lainnya memainkan peran yang lebih signifikan dalam keseimbangan kolesterol darah.

5. Durian Berbahaya untuk Penderita Hipertensi dan Gagal Jantung

Foto : Freepik

Durian memiliki beberapa pertimbangan kesehatan bagi individu dengan kondisi medis tertentu seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan gagal jantung. Berikut adalah beberapa alasan mengapa durian dianggap berpotensi berbahaya bagi penderita hipertensi dan gagal jantung:

  1. Kandungan Natrium Tinggi
  2. Kandungan Kalium Tinggi
  3. Efek Vasodilator
  4. Efek Diuretik (meningkatkan produksi urine)

6. Memicu Obesitas

Foto : gmaps/Asep Maulana Baharudin Efendi

Buah yang kaya akan vitamin dan mineral ini juga dapat menempatkannya pada risiko obesitas jika kita mengonsumsi terlalu banyak. Mengapa? Karena durian mengandung kalori dan karbohidrat tinggi. Jika kamu mengonsumsi dalam jumlah besar akan membuat asupan kalori dalam tubuh menjadi berlebihan dan membuat berat badan akan meningkat secara signifikan yang akhirnya berisiko obesitas.

7. Bau Durian Bisa Picu Sakit Kepala

Foto : Orami

Bau yang khas dari durian mungkin akan jadi surga bagi para penggemarnya, tapi berlaku sebaliknya pada kaum yang tidak suka durian. Beberapa orang dapat mengalami sakit kepala atau bahkan migrain sebagai respons terhadap bau durian. Bau durian yang kuat dan khas dapat menjadi pemicu bagi beberapa individu yang sensitif terhadap bau yang intens.

Sensitivitas terhadap bau durian dapat bervariasi dari orang ke orang, dengan beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek tersebut. Gejala yang mungkin muncul meliputi sakit kepala, mual, pusing, atau ketidaknyamanan umum. (nes)

Topik Terkait