Foto : Buddha zine

IntipSeleb Gaya HidupWaisak, juga dikenal sebagai Vesak atau Buddha Purnima, adalah perayaan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan ini memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama Siddhartha: kelahirannya, pencerahannya, dan parinirvana (wafatnya).

Salah satu aspek yang terkait dengan perayaan Waisak adalah ritual Thudong. Lantas apa itu Ritual Thudong dan maknanya? Yuk, intip artikel di bawah ini!

Apa Itu Ritual Thudong?

Foto : Buddha zine

Ritul Thudong merupakan praktik keagamaan yang dilakukan oleh para biksu dan penganut agama Buddha Theravada. Ritual Thudong melibatkan perjalanan jauh dan pertapaan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam dan mencapai pencerahan.

Ritual Thudong dilakukan dengan cara meninggalkan tempat tinggal dan hidup secara sederhana di tempat-tempat yang terpencil seperti hutan, gua, atau kuil-kuil terpencil. Para biksu atau penganut agama Buddha yang terlibat dalam ritual ini melepaskan ikatan dunia dan menjalani kehidupan yang sederhana, mengikuti prinsip-prinsip Vinaya (peraturan biksu) yang ketat.

Salah satu tujuan utama dari ritual Thudong dalam perayaan Waisak adalah untuk mendekatkan diri dengan ajaran Buddha dan menelusuri jejak-jejak spiritualnya. Para praktisi Thudong berusaha mengatasi hawa nafsu, ego, dan pemikiran duniawi yang menghalangi jalan menuju pencerahan. Mereka melatih pikiran mereka melalui meditasi yang intensif, refleksi diri, dan pertapaan yang melibatkan kesunyian dan keheningan.

Ritual Biksu Jalan Kaki

Foto : Buddha zine

Perjalanan Thudong yang dilakukan pada perayaan Waisak seringkali memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Selama perjalanan, para praktisi Thudong menghadapi berbagai tantangan fisik dan emosional. Mereka bergantung pada kesederhanaan, kesabaran, dan ketekunan dalam menghadapi kondisi alam yang keras dan kehidupan yang minim.

Selama perjalanan Thudong, para praktisi sering berinteraksi dengan masyarakat setempat. Mereka menerima dukungan dan bantuan dari umat Buddha dan penganut agama lain yang memberikan makanan, pakaian, atau tempat berteduh. Interaksi ini juga memberi mereka kesempatan untuk berbagi ajaran Buddha dengan orang-orang yang mereka temui di sepanjang jalan.

Ritual Thudong dalam perayaan Waisak juga mencakup upacara penting seperti pembacaan ajaran Buddha, meditasi bersama, dan persembahan kepada Sang Buddha Gautama. Para biksu dan penganut agama Buddha merayakan momen ini dengan kesalehan dan kesederhanaan, memusatkan perhatian mereka pada ajaran Dharma dan praktik meditasi.

Thudong, sebagai ritual yang mendalam, mengajarkan nilai-nilai penting seperti kesederhanaan, ketekunan, dan belas kasih. (rgs)

Topik Terkait