Foto : Metropolis

IntipSeleb Gaya HidupSifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Berikut ini adalah beberapa gejala sifilis yang perlu diketahui. Scroll terus!

1. Sifilis primer

Foto : Freepik

Gejala sifilis primer muncul pada sekitar 2-3 minggu setelah terinfeksi. Biasanya, muncul luka yang tidak menyakitkan pada area vital, anus, atau mulut. Luka ini disebut chancre.

Luka ini biasanya berbentuk bulat, tidak sakit, dan bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, ini tidak berarti bahwa penyakit sudah sembuh.

2. Sifilis sekunder

Foto : Freepik

Gejala sifilis sekunder biasanya muncul beberapa minggu atau bulan setelah luka chancre sembuh. Gejala ini bisa berupa ruam yang merah dan muncul di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Gejala lainnya bisa berupa demam, sakit kepala, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot.

3. Sifilis laten

Foto : The Atlantic

Setelah fase sekunder, sifilis bisa berada dalam fase laten. Fase laten bisa berlangsung selama beberapa tahun dan tidak menimbulkan gejala. Namun, bakteri penyebab sifilis masih ada dalam tubuh dan dapat menyebar ke pasangan seksual.

4. Sifilis tersier

Foto : Clin Med Journals

Sifilis tersier adalah tahap akhir dari penyakit sifilis. Gejala pada tahap ini dapat berupa kerusakan organ tubuh seperti otak, jantung, pembuluh darah, tulang, dan kulit. Gejala sifilis tersier bisa sangat beragam dan seringkali muncul dalam waktu yang lama setelah tahap laten.

Sifilis bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati. Komplikasi yang mungkin terjadi bisa berupa kerusakan organ tubuh, masalah neurologis, keguguran pada wanita hamil, dan risiko penularan infeksi HIV yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengobati sifilis sesegera mungkin jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. (bbi)

Topik Terkait