IntipSeleb Gaya Hidup – Banyaknya informasi di media sosial atau internet membuat seseorang mesti ekstra hati-hati mempercayai kabar. Pasalnya, tidak sedikit berita bohong alias hoaks beredar.
Tak jarang sejumlah orang tertipu dengan berita bohong itu. Di bawah ini lima alasan kenapa orang percaya berita hoaks. Simak selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Berita Hoaks?
Berita hoaks adalah berita palsu atau tidak benar yang disebarkan melalui media sosial atau platform online dengan tujuan untuk menipu atau mempengaruhi opini publik. Berita hoaks biasanya dibuat untuk mendapatkan keuntungan atau mengganggu stabilitas sosial atau politik.
Kadang-kadang, berita hoaks juga dapat digunakan untuk menyebar kebencian atau prasangka terhadap suatu kelompok tertentu. Berita hoaks sangat merugikan karena dapat menyebarkan informasi yang salah dan menyesatkan, serta dapat memicu ketakutan, kekhawatiran, dan kerusuhan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya ke media sosial atau platform online lainnya.
Kenapa Orang Percaya Berita Hoaks?
Terdapat beberapa alasan mengapa orang percaya pada berita hoaks:
1. Terdapat ketidakpastian informasi: Beberapa orang cenderung lebih mudah percaya pada berita hoaks ketika terdapat ketidakpastian informasi mengenai suatu topik atau kejadian tertentu. Mereka mungkin merasa tidak yakin tentang kebenaran fakta yang diberikan dan mencari konfirmasi dari sumber-sumber yang kurang dapat dipercayai.
2. Terdapat bias tertentu: Orang-orang cenderung lebih percaya pada berita yang sesuai dengan pandangan dan keyakinan mereka, terlepas dari kebenarannya. Mereka mungkin cenderung mempercayai berita yang mendukung sudut pandang atau ideologi yang mereka anut, dan mengabaikan atau menolak berita yang tidak sesuai dengan pandangan mereka.
3. Berita hoaks dibuat dengan sangat meyakinkan: Beberapa berita hoaks dibuat dengan sangat meyakinkan sehingga orang-orang yang membacanya sulit untuk membedakan antara fakta dan hoaks. Beberapa berita hoaks juga dibagikan oleh akun-akun media sosial yang terlihat resmi, sehingga membuat orang lebih mudah terjebak.
4. Efek viral dan pembagian berita: Berita hoaks cenderung menyebar dengan cepat di media sosial karena orang-orang sering membagikannya tanpa memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan banyak orang percaya pada berita hoaks tersebut karena mereka melihat banyak orang lain membicarakannya dan membagikannya.
5. Kurangnya keterampilan pemrosesan informasi: Beberapa orang mungkin tidak memiliki keterampilan untuk memproses informasi secara kritis dan objektif. Mereka mungkin tidak memahami cara memeriksa kebenaran berita atau mencari sumber informasi yang dapat dipercaya. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap berita hoaks yang menyesatkan. (bbi)