Foto : Freepik.com

IntipSeleb Gaya Hidup – Penentuan tanggal Lebaran sering menjadi perdebatan dan menyebabkan perbedaan di antara umat Muslim di Indonesia. Seperti yang tampaknya akan terjadi pada Lebaran 2023 kali ini. Muhammadiyah menetapkan Lebaran Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023, sedangkan pemerintah Indonesia baru akan menentukannya setelah pelaksanaan sidang isbat, 20 April 2023.

Penentuan tanggal Lebaran di Indonesia bisa berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya, bahkan antara satu desa dengan desa lainnya. Mengapa bisa terjadi? Berikut beberapa alasannya.

1. Perbedaan Metode Penentuan Kalender

Foto : freepik.com

Penentuan tanggal Lebaran di Indonesia tergantung pada metode penentuan kalender yang digunakan oleh masing-masing organisasi atau lembaga keagamaan yang ada di Indonesia. Ada dua metode penentuan kalender yang umum digunakan di Indonesia, yaitu metode hisab dan metode rukyatul hilal.

Metode hisab adalah metode perhitungan astronomi yang digunakan untuk menentukan posisi bulan secara matematis, sedangkan metode rukyatul hilal adalah metode yang dilakukan dengan cara mengamati hilal (bulan sabit) secara langsung dengan mata telanjang. Beberapa organisasi keagamaan, seperti Muhammadiyah dan PERSIS, menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan Syawal, sedangkan organisasi lainnya, seperti Nahdlatul Ulama, menggunakan metode rukyatul hilal.

2. Perbedaan Interpretasi

Foto : freepik.com

Selain perbedaan dalam metode penentuan kalender, juga ada perbedaan dalam interpretasi kapan bulan Syawal bisa dimulai. Beberapa organisasi keagamaan mengharuskan adanya kesaksian dari saksi-saksi yang melihat hilal di wilayah tertentu, sementara organisasi lainnya menganggap bahwa kesaksian tersebut tidak diperlukan jika sudah ada perhitungan matematis yang memadai.

3. Perbedaan Wilayah

Foto : khazanahmasjid.com

Penentuan tanggal Lebaran juga dipengaruhi oleh perbedaan wilayah. Karena Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya yang berbeda-beda, maka penentuan tanggal Lebaran bisa berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya, bahkan antara satu desa dengan desa lainnya.

4. Perbedaan Kepercayaan

Foto : www.freepik.com/freepik

Terakhir, perbedaan dalam penentuan tanggal Lebaran juga bisa dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan. Beberapa umat Muslim mungkin lebih percaya pada salah satu metode penentuan kalender atau interpretasi tertentu, sehingga mereka memilih untuk mengikuti penentuan tanggal Lebaran yang sesuai dengan kepercayaan mereka. (bbi)

Topik Terkait