Foto : Pinterest

IntipSeleb Gaya Hidup – Saat Ramadan tiba, kebiasaan makan berubah. Dulu, makan tiga kali sehari namun sekarang dikurangi menjadi dua kali sehari di bulan ini, yaitu sahur dan berbuka puasa. Perubahan tersebut terkadang dapat berefek pada pencernaan, salah satunya adalah peningkatan asam lambung.

Asam lambung naik ditandai dengan heartburn atau beberapa orang sering menyebutnya sebagai nyeri ulu hati. Gejala lainnya bisa mual dan muntah, sesak napas, dan sakit saat menelan. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah asam lambung naik ketika menjalani ibadadah puasa!

1. Jangan Tidur Setelah Sahur

Foto : freepik.com/odua

Jika kamu memiliki asam lambung, sebaiknya jangan langsung tertidur setelah sahur. Satu studi menemukan bahwa makan dekat dengan waktu tidur dapat memperburuk gejala refluks asam nokturnal.

Saat berdiri atau duduk, gravitasi membantu menjaga asam lambung agar tidak naik, menurut Harvard Health Publishing. Jika ingin tidur, disarankan menunggu minimal 3 jam.

2. Hindari Konsumsi Makanan Pedas

Foto : Pinterest

Makanan pedas umumnya mengandung kapsaisin, yang dimana senyawa ini dapat memperlambat laju pencernaan di dalam tubuh. Ini berarti makanan akan berada di perut lebih lama, yang mana ini adalah faktor risiko terjadinya nyeri ulu hati yang merupakan salah satu gejala naiknya asam lambung.

Menurut laporan dalam jurnal Digestive Diseases tahun 2006, konsumsi cabai yang berlebihan bisa mengakibatkan GERD.

3. Mengatur Konsumsi Lemak

Foto : unsplash/Amanda Lim

Makanan tinggi lemak dapat menyebabkan asam lambung naik. Dilansir Healthline, kandungan lemak yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan nyeri ulu hati, pasalnya lemak dpaat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, otot yang berfungsi sebagai penghalang antara esofagus (kerongkongan) dan perut.

Saat otot ini rileks, asam lambung bisa naik dari lambung ke kerongkongan dan menyebabkan heartburn. Berdasarkan laporan dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics tahun 2007 lalu, mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinyaasam lambung pada pasien yang memiliki GERD.

4. Membatasi Konsumsi Makanan Asam

Foto : Berbagai Sumber

Makanan dengan kadar keasaman yang tinggi juga dapat membuat asam lambung naik. Mislanya adalah jeruk, anggur, lemon, dan sebagainya. Selain itu, kopi dan cokelat juga mengandung asam.

Berdasarkan laporan dalam Korean Journal Gastroenterol tahun 2010, terdapat hubungan antara keasaman dalam jus jeruk dengan terjadinya nyeri ulu hati. Pada 382 partisipan, sebagian besar mengalami nyeri ulu hati setelah mengonsumsi jus jeruk.

DilansirHealthline, jus jeruk tidak melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, tetapi kemungkinan beberapa kandungannya dapat mengiritasi lapisan esofagus.

5. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Foto : www.freepik.com/drobotdean

Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi ternyata dapat mencegah asam lambung naik. Dilansir Harvard Health Publishing, idealnya posisi kepala saat tidur harus 6-8 inci (15-20 cm) lebih tinggi dari kaki.

Merujuk pada laporan dalam Archives of Internal Medicine tahun 2006, asam lambung akan cenderung naik kembali ke esofagus saat pasien berbaring datar. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi tampaknya menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki gejala pada beberapa pasien dengan GERD. (nes)

Topik Terkait