Foto : Freepik

IntipSeleb Gaya Hidup– Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan kebaikan bagi umat Islam. Diketahui, puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan ketika bulan puasa tiba.

Ternyata ada banyak keistimewaan di bulan Ramadan salah satunya bagi seseorang yang meninggal. Namun, meskipun meski Ramadan adalah bulan yang suci dan penuh berkah, belum tentu semua yang meninggal di bulan ini husnul khotimah.

Lantas, seperti apakah keistimewaan dari seseorang yang meninggal di bulan Ramadan? Yuk, intip artikel selengkapnya di bawah ini!

1. Bisa Masuk Surga

Foto : www.freepik.com/rawpixel.com

Seseorang yang meninggal di bulan Ramadan dan dalam keadaan berpuasa ternyata dijanjikan untuk masuk surga. Keutamaan lainnya bagi yang meninggal di bulan Ramadan adalah mendapatkan pahala yang berlimpah dan besar.

Hal ini pun seperti dalam surat An Nahl ayat 97, yang berbunyi:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Artinya:

”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97)

Berpuasa saat bulan Ramadan adalah ibadah yang sangat baik. Jadi, ketika seseorang meninggal saat menjalani suatu ibadah yang baik, maka Allah menjanjikan pahala yang besar.

2. Mendapat Pengampunan Dosa

Foto : www.freepik.com/freepik

Jika seseorang meninggal saat sedang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan, maka Allah menjanjikan pengampunan atas dosa di masa lalu.

Hal ini pun Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala kepada Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau.”(H.R. Bukhari).

3. Mendapat Taufiq dari Allah SWT

Foto : www.freepik.com/freepik

Diketahui, Allah SWT menjanjikan taufiq untuk umatnya yang menjalankan amal saleh sesuai dengan dalil akal (rasional), Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SWT. Puasa termasuk dalam amal ibadah, yang berarti orang yang menjalaninya telah melakukan amal saleh.

Hal ini pun dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ

“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.”

Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?”

Beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

4. Mati Syahid

Foto : NU Online Jatim

Seseorang yang meninggal di bulan Ramadan juga dianggap sebagai mati syahid. Hal ini seperti tertulis dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari).

5. Pahala Puasa Dicatat hingga Kiamat

Foto : islam.nu.or.id

Bagi seseorang yang meninggal di bulan Ramadan, ternyata pahala selama puasa dicatat hingga kiamat. Hal ini pun sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiallaahu anhu, beliau berkata:

Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa keluar dalam melaksanakan haji lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar dalam melaksanakan umrah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang melaksanakan umrah sampai hari kiamat, dan barangsiapa keluar dalam berperang dijalan Allah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang berperang dijalan Allah sampai hari kiamat.” (hij)

Topik Terkait