Foto : Euractiv.com

IntipSeleb Gaya HidupIslamophobia adalah ketakutan atau kebencian terhadap agama Islam atau orang Muslim. Ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman tentang Islam atau stereotip negatif yang diperoleh dari media atau pengalaman pribadi.

Islamophobia dapat menyebabkan diskriminasi dan kekerasan terhadap orang Muslim. Untuk itu dilakukan berbagai cara dalam memeranginya. Salah satunya dengan menetapkan tanggal 15 Maret menjadi Hari Internasional Melawan Islamofobia" atau the International Day to Combat Islamophobia. Lantas, negara mana saja yang dikenal islamophobia?

1. Swedia

Foto : hajinews.id

Semula, Swedia dikenal sebagai negara Eropa yang ramah pada muslim. Namun, ketika politikus sayap kanan kerap mengkritik umat Islam, di tingkat warga ada bentrokan atas nama agama.

Ada beberapa kelompok di Swedia yang mempromosikan pandangan anti-Islam dan seringkali membuat klaim yang tidak berdasar tentang agama tersebut. Beberapa tindakan diskriminatif terhadap Muslim juga terjadi, termasuk serangan fisik dan verbal, diskriminasi dalam pekerjaan, dan kesulitan dalam mendapatkan tempat tinggal.

Salah satu bukti Islamofobia yang terlihat adalah adanya pembakaran Al-Quran di Kota Malmo pada 2020. Umat Muslim Swedia berbondong-bondong unjuk rasa melayangkan protes karena aksi pembakaran tersebut.

2. Norwegia

Foto : aa.com

Norwegia juga menghadapi isu islamophobia, yang dapat dilihat dari adanya kelompok-kelompok yang mempromosikan pandangan anti-Islam dan melakukan tindakan diskriminatif terhadap Muslim. Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk dalam hal pekerjaan, pendidikan, dan layanan publik.

Aksi penistaan terhadap Islam yang terjadi seperti pembakaran Al-Quran dan penghinaan Nabi Muhammad. Ketua Stop Islamization of Norway mengatakan bahwa Islam sama sekali tidak diterima di Norwegia dan semua Al-Quran yang ada harus dihancurkan.

Bahkan, studi yang dilakukan para peneliti di Institut Penelitian Sosial Norwegia mengungkap bahwa pelamar kerja yang memiliki nama Pakistan atau Muslim menerima panggilan kerja 25% lebih dari sedikit daripada penduduk asli Norwegia.

3. Prancis

Foto : dailysabah.com

Prancis juga mengalami isu islamophobia, yang telah menjadi perdebatan panas dalam beberapa tahun terakhir. Ada beberapa kelompok di Prancis yang mempromosikan pandangan anti-Islam dan menyerukan tindakan diskriminatif terhadap Muslim. Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk dalam hal pekerjaan, pendidikan, dan layanan publik. Sebagai contoh, beberapa kota di Prancis telah melarang penggunaan burqa atau niqab di tempat umum.

Di tahun 2011, Presiden Prancis saat itu, Nicolas Sarkozysaat menyerukan sebuah larangan penggunaan niqab. Perempuan yang menggunakan niqab tidak diterima di Prancis. Apabila ada yang melanggar, maka akan didenda sebesar 150 euro atau Rp2,4 juta. Pemaksaan penggunaan niqab juga akan dikenakan sanksi berupa denda sekitar Rp480 juta dan satu tahun penjara.

Tahun lalu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Muhyiddin Junaidi menuding Presiden Prancis Emmanuel Macron menyuburkan Islamophobia karena secara tidak langsung mendukung penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui karikatur.

4. Kanada

Foto : aa.com

Banyak perempuan Muslim yang menjadi sasaran tindak kekerasan di Kanada, terutama mereka yang terlihat Muslim karena mengenakan hijab atau niqab.

Pada tahun 2011, seorang wanita Muslimah yang mengenakan niqab sedang bersama anak-anaknya ketika dia diserang di mal Mississauga. Penyerang berteriak padanya dan melepas cadarnya. Setelah pengadilan, diperlihatkan rekaman keamanan mal dari penyerangan tersebut, penyerang mengaku bersalah atas penyerangan tersebut. Insiden itu dianggap Islamofobia oleh Komisi Hak Asasi Manusia Ontario.

Di tahun-tahun berikutnya, yakni 2013 dan 2015 juga banyak terjadi penyerangan terhadap wanita Muslim yang mengenakan jilbab. Ada yang dipukul di hidung, yang membuatnya berdarah dan jilbabnya dilepas.

Direktur Asosiasi Muslim Kanada Rania Lawendy mengungkapkan bahwa anti-Muslim dan Islamofobia sudah mengakar cukup lama di Kanada. Hal ini terlihat dari beberapa kasus perusakan masjid dan ancaman pembunuhan terhadap umat Islam. (nes)

Topik Terkait