Sayangnya, pada 2008, bisnis bahan bangunan Willy yang baru tidak berjalan sesuai harapannya. William kemudian menceritakan bagaimana istilah TDA muncul awalnya merupakan akronim dari nama belakangnya, "Tjandra", yang akhirnya menjadi singkatan dari ‘The Djakarta Auto’.
Karena kedengarannya berlebihan dalam konteks saat ini, ia percaya bahwa menyebut perusahaannya ‘Tjandra Motor’ bukanlah ide yang bagus. Selain itu, Willy juga menjelaskan mengapa menggunakan kata ‘toys’ untuk menunjukkan bahwa produk tersebut adalah kendaraan mewah dan bukan kendaraan biasa.
William mampu mengetahui tujuannya, seperti arti nama Glenfiddich, dan pilihannya untuk menganggap usaha tersebut sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dibuatnya. Bisnis William menghadapi sejumlah kendala, termasuk tidak adanya pesanan mobil dan menunggu dua tahun sampai mobil pertama terjual.
Saat pandemi melanda, keadaan tampak suram karena showroom harus ditutup selama lebih dari setahun. William bertemu dengan BAC, pembuat mobil yang berbasis di Inggris saat masa lockdown. Ia bernegosiasi dan meminta izin distributor kepada BAC.
Karena popularitasnya, TDA Luxury Toys telah beralih dari penjualan mobil bekas menjadi distributor resmi untuk sejumlah pabrikan kelas atas, termasuk Koenigsegg, Jeep, Morgan Motor, dan lain-lain.
Sebagai pemilik bisnis dan penggemar mobil, William harus berubah menjadi sosok yang lebih profesional dan berpengalaman, seperti halnya Glenfiddich yang mengalami transformasi dan evolusi selama 130 tahun. Belakangan, banyak merek terkenal mempercayainya karena kemampuan dan pengetahuannya yang mendalam tentang sektor otomotif.